Foto: Jokowi Tiba di Afghanistan Beberapa Jam Setelah Ledakan

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, beserta rombongan mengunjungi Afghanistan. Rombongan tiba di Bandara Internasional Hamid Kariadi, Kabul, Afghanistan, Senin 29 Januari 2018 pukul 11.40 waktu setempat atau 14.10 WIB.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana langsung disambut Duta Besar Republik Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman dan Kepala Protokol Negara Afghanistan sesaat mendarat di bandara.
Presiden Jokowi merupakan Presiden RI kedua setelah Sukarno yang pernah mendatangi Afghanistan. Sebelumnya, Presiden RI ke-1 Sukarno mendatangi Afghanistan pada 57 tahun silam atau 1961.
"Udara dingin bahkan hujan salju yang menyelimuti Kabul tidak mengurangi hangatnya penyambutan yang dilakukan pemerintah Afghanistan. Berturut-turut pejabat Afghanistan yang menyambut," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Pejabat Afghanistan yang menyambut yakni Wakil Presiden Sarwar Danish, Menteri Luar Negeri Salahudin Rabbani, Menteri Keuangan Eklil Hakimi, Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani, Gubernur Kabul Mohammad Yaqoub Haidan, dan Wali Kota Kabul Abdullah Habibzal.
Saat Presiden Jokowi tiba di Kabul, hujan salju tengah turun. Situasi di Afghanistan juga sebetulnya sedang tidak kondusif. Pada pagi hari waktu setempat, sempat terjadi ledakan bom di Akademi Militer Marshal Fahim di Kabul.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan Jokowi memang berkeinginan keras ke Afghanistan meski situasi di negeri tersebut sedang tidak kondusif.

"Hari ini Presiden ke Afghanistan. Jadi walaupun suasana sebenarnya tidak kondusif, tapi Presiden memutuskan untuk tetap berkunjung ke Afghanistan," kata Pratikno di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).

(Foto: Dok. Pajhwok Afghan News)
Tampak Presiden AfghanistanAshraf Ghani menyambut Presiden Jokowi setibanya di Kabul. (Foto: Dok. Pajhwok Afghan News)
Sebelumnya, pada Sabtu (27/1) lalu terjadi ledakan bom ambulans yang memakan seratusan korban jiwa. Dilaporkan ada 103 orang tewas dan 253 orang lainnya luka-luka.

Pengamanan maksimal disiapkan selama Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan di Afghanistan. Keinginan keras Jokowi untuk tetap mengunjungi Afghanistan, kata Mensesneg Pratikno, merupakan bagian bentuk solidaritas Presiden Indonesia untuk masyarakat internasional. Terlebih Afghanistan adalah salah satu negara muslim.

(Foto: Dok. Pajhwok Afghan News)
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, beserta rombongan mengunjungi Afghanistan. Rombongan tiba di Bandara Internasional Hamid Kariadi, Kabul, Afghanistan, Senin 29 Januari 2018 pukul 11.40 waktu setempat atau 14.10 WIB.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana langsung disambut Duta Besar Republik Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman dan Kepala Protokol Negara Afghanistan sesaat mendarat di bandara.
Presiden Jokowi merupakan Presiden RI kedua setelah Sukarno yang pernah mendatangi Afghanistan. Sebelumnya, Presiden RI ke-1 Sukarno mendatangi Afghanistan pada 57 tahun silam atau 1961.
Udara dingin bahkan hujan salju yang menyelimuti Kabul tidak mengurangi hangatnya penyambutan yang dilakukan pemerintah Afghanistan. Berturut-turut pejabat Afghanistan yang menyambut, kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Pejabat Afghanistan yang menyambut yakni Wakil Presiden Sarwar Danish, Menteri Luar Negeri Salahudin Rabbani, Menteri Keuangan Eklil Hakimi, Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani, Gubernur Kabul Mohammad Yaqoub Haidan, dan Wali Kota Kabul Abdullah Habibzal.
Saat Presiden Jokowi tiba di Kabul, hujan salju tengah turun. Situasi di Afghanistan juga sebetulnya sedang tidak kondusif. Pada pagi hari waktu setempat, sempat terjadi ledakan bom di Akademi Militer Marshal Fahim di Kabul.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan Jokowi memang berkeinginan keras ke Afghanistan meski situasi di negeri tersebut sedang tidak kondusif.Hari ini Presiden ke Afghanistan. Jadi walaupun suasana sebenarnya tidak kondusif, tapi Presiden memutuskan untuk tetap berkunjung ke Afghanistan, kata Pratikno di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).(Foto: Dok. Pajhwok Afghan News)
Tampak Presiden AfghanistanAshraf Ghani menyambut Presiden Jokowi setibanya di Kabul. (Foto: Dok. Pajhwok Afghan News)
Sebelumnya, pada Sabtu (27/1) lalu terjadi ledakan bom ambulans yang memakan seratusan korban jiwa. Dilaporkan ada 103 orang tewas dan 253 orang lainnya luka-luka.Pengamanan maksimal disiapkan selama Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan di Afghanistan. Keinginan keras Jokowi untuk tetap mengunjungi Afghanistan, kata Mensesneg Pratikno, merupakan bagian bentuk solidaritas Presiden Indonesia untuk masyarakat internasional. Terlebih Afghanistan adalah salah satu negara muslim.(Foto: Dok. Pajhwok Afghan News)