Foto: Aksi Nekat Warga Filipina Seberangi Banjir Lahar Dingin

Banjir lahar dingin dari Gunung Mayon memenuhi sungai di Manila, Filipina. Meski begitu, warga tetap nekat melintas. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
 
Warga berusaha menyeberangkan motor di sungai yang bercampur dengan lahar dari gunung berapi Gunung Mayon di Daraga, provinsi Albay, selatan Manila, Filipina 27 Januari 2018. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Aparat sudah mengimbau penduduk desa dan turis untuk tidak berada di zona bahaya. Pesawat terbang juga diminta menjauh dari sekitar Gunung Mayon. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Beginilah potret derasnya banjir lahar yang memenuhi aliran sungai di provinsi Albay, selatan Manila, Filipina 27 Januari 2018. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Sejumlah warga berkumpul melihat aliran lahar dingin dari Gunung Mayon membanjiri sungai. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Pengendara ini nampak nekat menerobos aliran lahar dingin di sungai dengan sepeda motornya. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Otoritas setempat memerintahkan lebih dari 12 ribu orang yang tinggal dalam zona evakuasi yang berjarak 7 kilometer dari kawah Gunung Mayon, untuk mengungsi.  Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Gunung Mayon yang memiliki ketinggian 2.460 meter ini memiliki sejarah panjang erupsi mematikan. Pada Mei 2013, empat turis asing dan satu pemandu wisata tewas saat Mayon meletus. Pada 1814 silam, lebih dari 1.200 orang tewas saat aliran lava Gunung Mayon menimbun kota Cagsawa. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Seorang bapak yang membawa payung warna kuning ini nampak susah payah menyebrangi sungai yang diterjang banjir lahar dingin. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Lebih dari 12 ribu orang di Filipina diperintahkan mengungsi setelah aktivitas vulkanologi terpantau di Gunung Mayon. Para pakar memperingatkan gunung berapi paling aktif di Filipina itu akan meletus dalam waktu beberapa minggu, bahkan beberapa hari ke depan. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Banjir lahar dingin dari Gunung Mayon memenuhi sungai di Manila, Filipina. Meski begitu, warga tetap nekat melintas. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco 
Warga berusaha menyeberangkan motor di sungai yang bercampur dengan lahar dari gunung berapi Gunung Mayon di Daraga, provinsi Albay, selatan Manila, Filipina 27 Januari 2018. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Aparat sudah mengimbau penduduk desa dan turis untuk tidak berada di zona bahaya. Pesawat terbang juga diminta menjauh dari sekitar Gunung Mayon. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Beginilah potret derasnya banjir lahar yang memenuhi aliran sungai di provinsi Albay, selatan Manila, Filipina 27 Januari 2018. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Sejumlah warga berkumpul melihat aliran lahar dingin dari Gunung Mayon membanjiri sungai. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Pengendara ini nampak nekat menerobos aliran lahar dingin di sungai dengan sepeda motornya. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Otoritas setempat memerintahkan lebih dari 12 ribu orang yang tinggal dalam zona evakuasi yang berjarak 7 kilometer dari kawah Gunung Mayon, untuk mengungsi.  Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Gunung Mayon yang memiliki ketinggian 2.460 meter ini memiliki sejarah panjang erupsi mematikan. Pada Mei 2013, empat turis asing dan satu pemandu wisata tewas saat Mayon meletus. Pada 1814 silam, lebih dari 1.200 orang tewas saat aliran lava Gunung Mayon menimbun kota Cagsawa. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Seorang bapak yang membawa payung warna kuning ini nampak susah payah menyebrangi sungai yang diterjang banjir lahar dingin. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Lebih dari 12 ribu orang di Filipina diperintahkan mengungsi setelah aktivitas vulkanologi terpantau di Gunung Mayon. Para pakar memperingatkan gunung berapi paling aktif di Filipina itu akan meletus dalam waktu beberapa minggu, bahkan beberapa hari ke depan. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco