Bamsoet Ketua DPR: dari Dasi Kuning hingga Salah Ucap Sumpah

Golkar resmi mengajukan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua DPR yang baru sebagai pengganti Setya Novanto. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan langsung pengajuan Bamsoet sebagai Ketua DPR. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Pengumuman berlangsung di ruang F-Golkar gedung Nusantara I lantai 12, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018) pagi. (Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
"Kami sampaikan beberapa keputusan tentang penetapan Saudara Bambang Soesatyo menjadi ketua DPR RI," kata Airlangga. Seisi ruangan bertepuk tangan saat Airlangga menyampaikan pengumuman. Airlangga lalu salam komando bersama Bamsoet. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
"Saya minta Pak Bambang berdiri. Konsekuensi calon ketua DPR banyak berdiri," kata Airlangga Hartarto. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Bamsoet dipilih Golkar menjadi Ketua DPR untuk menggantikan Setya Novanto yang mundur setelah terjerat kasus dugaan korupsi e-KTP. Dengan demikian, Bamsoet adalah Ketua DPR keempat yang dilantik pada periode 2014-2019. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Setelah resmi diajukan sebagai ketua DPR yang baru, Bamsoet, yang duduk sebagai anggota Pansus Hak Angket KPK, ditarik Ketum Airlangga Hartarto dari Pansus.
"Penarikan Bamsoet dari Pansus KPK," kata Airlangga di ruang Fraksi Golkar, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018). (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Bamsoet lalu dilantik sebagai pengganti Setya Novanto dalam rapat paripurna DPR. Paripurna digelar di gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018). Bel rapat berdering pada pukul 16.37 WIB. (Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Berdasarkan absensi, sebanyak 313 dari 560 anggota absen. Sebanyak 60 anggota Dewan meminta izin. (Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Paripurna dipimpin Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. Selain Agus, pimpinan DPR yang hadir ialah Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan. Berdasarkan absensi, sebanyak 313 dari 560 anggota absen. Sebanyak 60 anggota Dewan meminta izin. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
"Apakah penggantian Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar dari Drs H Setya Novanto kepada Bambang Soesatyo dapat disetujui?" ujar Agus.
"Setuju!" jawab peserta paripurna. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Saat mengucapkan sumpah, Bamsoet ini sempat diminta mengulangi 3 kali karena ada kesalahan pengucapan. Sumpah Ketua DPR dipandu oleh Ketua MA Hatta Ali dan didampingi seorang rohaniwan. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Awalnya, pelafalan sumpah berjalan lancar. Bamsoet mengikuti kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh Hatta Ali.
"Demi Allah saya bersumpah. Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPR dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi." (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Setelah itu, Bamsoet sempat salah menirukan sumpah yang dibacakan oleh Hatta Ali. Begini kejadiannya:
Hatta Ali: serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Bamsoet: dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara
Hatta Ali: ulangi. Serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Bamsoet: dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Hatta Ali: ulangi. serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Bamsoet: serta mengedepankan kepentingan bangsa
Hatta Ali: ulangi.
Akhirnya, Hatta Ali memenggal kalimat dengan lebih pendek. Bamsoet pun tidak salah lagi.
"Serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi seseorang dan golongan," ucap Bamsoet. (Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Usai dilantik, Bamsoet menyampaikan pidato berjudul 'Senayan Pelangi Indonesia'. Dalam pidato tersebut, Bamsoet menyampaikan soal komitmen perbaikan citra dan kinerja DPR. Selain itu, dia juga ingin DPR jadi mitra produktif-kontributif pemerintah. Dia juga bicara soal penguatan Polri-jaksa-KPK. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Sejumlah pimpinan lembaga yang merupakan mitra kerja Komisi III DPR hadir dalam pelantikan Bamsoet. Seperti diketahui, Bamsoet sebelumnya jadi Ketua Komisi III DPR. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Momen kocak terjadi di tengah pidato Bamsoet yang digelar di ruang paripurna DPR. Kelucuan itu bukan datang dari pidato yang diucap Bamsoet, namun dari seorang perempuan yang 'dikira' istri Bamsoet. Bamsoet mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan menunjuk mereka di arah yang benar.
Namun, Namun, kamera yang menayangkan siaran paripurna malah mengarahkannya kepada seorang perempuan yang duduk di kursi anggota DPR. Sorot kamera ke perempuan itu cukup lama, sekitar 5 detik. Perempuan itu adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Linda Megawati. (Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
"Di sini telah hadir ibunda saya, istri saya dan anak anak saya," imbuh dia yang menunjuk kursi tamu di sebelah kanan mimbar dirinya berpidato. (Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Bamsoet mengatakan DPR harus mengikuti keinginan masyarakat yang terus berkembang. Menurutnya, dengan kinerja DPR yang representatif, harmonis, dan produktif dapat membuat demokrasi di Indonesia jadi semakin matang.
Bamsoet yang pernah menjabat Ketua Komisi III ini berharap DPR menjadi contoh kemajemukan Indonesia. Keragaman yang dimiliki Indonesia, menurutnya, harus dijaga untuk kemajuan bersama. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Soal salah ucap sumpah, Bamsoet mengaku sempat grogi. Menurutnya, kesalahan itu manusiawi.
"Manusiawilah. Mungkin pertanda juga," kata Bamsoet usai dilantik di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018). (Foto: Tsarina Maharani/detikcom)
Soal pertanda, Bamsoet menghubungkannya dengan momen pelantikan keempat ketua DPR selama periode 2014-2019. Tadi Bamsoet pun mengucapkan sumpahnya hingga empat kali karena disuruh mengulang.
Sebelum Bamsoet, ada tiga kali momen pelantikan pada periode 2014-2019, yaitu pelantikan Novanto pada 2014, Ade Komarudin pada Januari 2016, dan saat Novanto kembali dilantik jadi Ketua DPR pada November 2016. (Foto: Tsarina Maharani/detikcom)
Dalam hari pelantikannya sebagai Ketua DPR, Bamsoet mengenakan kemeja putih dan jas hitam. Dia mengenakan dasi kuning, warna yang identik dengan Partai Golkar tempatnya bernaung. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)