Momen Setya Novanto Bawa Map Putih hingga Buku Hitam

Terdakwa kasus e-KTP, Setya Novanto tersenyum kepada pengunjung usai sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (28/12). Foto: Ari Saputra

Sidang kali ini mengagendakan mendengarkan jawaban jaksa KPK atas eksepsi atau nota keberatan Novanto. Foto: Ari Saputra

Novanto terlihat beberapa kali tersenyum sambil membawa map putih. Foto: Ari Saputra

Saat pemeriksaan, Novanto terlihat membawa sebuah map putih. Foto: Rengga Sancaya

Novanto yang memakai rompi oranye juga kembali terlihat tersenyum. Foto: Rengga Sancaya

Ia memegang erat map itu hingga naik ke mobil. Foto: Rengga Sancaya

Pada persidangan Kamis (12/1) ada yang berbeda. Novanto terlihat membawa buku hitam Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom

Novanto dan buku hitamnya di persidangan. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom

Pengacara Novanto, Maqdir Ismail mengungkapkan isi buku adalah catatan tentang keterangan saksi. Saksi-saksi yang dianggap Novanto penting pasti dicatat di dalam buku itu. Namun, Maqdir tak menyebut siapa saja saksi tersebut. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom

Terdakwa kasus e-KTP, Setya Novanto tersenyum kepada pengunjung usai sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (28/12). Foto: Ari Saputra
Sidang kali ini mengagendakan mendengarkan jawaban jaksa KPK atas eksepsi atau nota keberatan Novanto. Foto: Ari Saputra
Novanto terlihat beberapa kali tersenyum sambil membawa map putih. Foto: Ari Saputra
Saat pemeriksaan, Novanto terlihat membawa sebuah map putih. Foto: Rengga Sancaya
Novanto yang memakai rompi oranye juga kembali terlihat tersenyum. Foto: Rengga Sancaya
Ia memegang erat map itu hingga naik ke mobil. Foto: Rengga Sancaya
Pada persidangan Kamis (12/1) ada yang berbeda. Novanto terlihat membawa buku hitam Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom
Novanto dan buku hitamnya di persidangan. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom
Pengacara Novanto, Maqdir Ismail mengungkapkan isi buku adalah catatan tentang keterangan saksi. Saksi-saksi yang dianggap Novanto penting pasti dicatat di dalam buku itu. Namun, Maqdir tak menyebut siapa saja saksi tersebut. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom