Si Pirang Ahed Tamimi, Gadis Palestina yang Tak Takut Lawan Israel

Berambut pirang, bola matanya abu-abu, suaranya menyentak. Sosok Ahed Tamimi beranjak menjadi ikon baru perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Foto: Ahed Tamimi, pada 2016 (Haim Schwaczenberg)

Tanpa kesan jinak, dia lugas mengusir tentara Zionis yang menduduki lingkungan rumahnya, di desa Nabi Saleh, Tepi Barat, 15 Desember lalu. (Haim Shwarczenberg)

Tentara yang dipukul dan ditampar Ahed dan saudarinya memang tak melawan, namun sistem Israel-lah yang bertindak. Tentara menggerebek dan menangkap Ahed tengah malam di rumahnya, 19 Desember lalu. Foto: Ahed Tamimi di tahanan pengadilan militer Ofer, Tepi Barat, 20 Desember 2017. (Ahmad Gharabli/AFP)

Di foto yang lain, dari 2015, nampak Ahed yang masih 13 tahun mencoba menyelamatkan anak laki-laki dari tangan tentara bertopeng. Anak laki-laki itu ditangkap tentara Israel karena melempari batu.Foto: Ahed Tamimi pada 2015 (AFP/Getty Images)

Ahed yang berkaos tokoh kartun Tweety itu bahkan menggigit tangan tentara. Banyak pula perempuan yang melawan tentara ini. Di situ nampak ayah Ahed bernama Bassem Al Tamimi yang pernah delapan kali dipenjara Israel, termasuk pada 2011 dia dipenjara gara-gara memprovokasi orang melempar batu. Foto: Ahed Tamimi pada 2015 (Reuters)

Ahed pernah menerima Handala Courage Award di Istanbul, Turki, karena keberaniannya beraksi. (Jaclynn Ashly/Al Jazeera)

Macam-macam reaksi di dunia internet terhadap aksi Ahed. Warganet pro-Israel bilang Ahed ini aktris Pallywood, alias pelesetan Hollywood versi Palestina, untuk menarik perhatian. Foto: Ahed Tamimi pada 2015 (AFP/Getty Images)

Namun warganet pro-Palestina menyatakan perlawanan Ahed adalah perlawanan yang absah, sebagaimana seorang warga melawan saat ada orang menduduki rumahnya secara paksa. (Foto: EPA)

Berambut pirang, bola matanya abu-abu, suaranya menyentak. Sosok Ahed Tamimi beranjak menjadi ikon baru perlawanan terhadap pendudukan Israel. Foto: Ahed Tamimi, pada 2016 (Haim Schwaczenberg)
Tanpa kesan jinak, dia lugas mengusir tentara Zionis yang menduduki lingkungan rumahnya, di desa Nabi Saleh, Tepi Barat, 15 Desember lalu. (Haim Shwarczenberg)
Tentara yang dipukul dan ditampar Ahed dan saudarinya memang tak melawan, namun sistem Israel-lah yang bertindak. Tentara menggerebek dan menangkap Ahed tengah malam di rumahnya, 19 Desember lalu. Foto: Ahed Tamimi di tahanan pengadilan militer Ofer, Tepi Barat, 20 Desember 2017. (Ahmad Gharabli/AFP)
Di foto yang lain, dari 2015, nampak Ahed yang masih 13 tahun mencoba menyelamatkan anak laki-laki dari tangan tentara bertopeng. Anak laki-laki itu ditangkap tentara Israel karena melempari batu.Foto: Ahed Tamimi pada 2015 (AFP/Getty Images)
Ahed yang berkaos tokoh kartun Tweety itu bahkan menggigit tangan tentara. Banyak pula perempuan yang melawan tentara ini. Di situ nampak ayah Ahed bernama Bassem Al Tamimi yang pernah delapan kali dipenjara Israel, termasuk pada 2011 dia dipenjara gara-gara memprovokasi orang melempar batu. Foto: Ahed Tamimi pada 2015 (Reuters)
Ahed pernah menerima Handala Courage Award di Istanbul, Turki, karena keberaniannya beraksi. (Jaclynn Ashly/Al Jazeera)
Macam-macam reaksi di dunia internet terhadap aksi Ahed. Warganet pro-Israel bilang Ahed ini aktris Pallywood, alias pelesetan Hollywood versi Palestina, untuk menarik perhatian. Foto: Ahed Tamimi pada 2015 (AFP/Getty Images)
Namun warganet pro-Palestina menyatakan perlawanan Ahed adalah perlawanan yang absah, sebagaimana seorang warga melawan saat ada orang menduduki rumahnya secara paksa. (Foto: EPA)