Sidang darurat ini digelar Kamis (21/12) waktu setempat. Isu yang dibahas terkait keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. (Foto: REUTERS/Amr Alfiky)
Dari 193 anggota Majelis umum PBB, 123 memilih mosi menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, 9 negara menolak mosi tersebut, sementara 35 negara memilih abstain. (Foto: Dok. Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB)
Ini daftar negara yang mengikuti sidang Dewan Keamanan PBB tersebut. 128 negara termasuk Indonesia menyetujui resolusi yang menolak keputusan Amerika Serikat untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Foto: Dok. Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB)
Adapun 9 negara yang menolak resolusi tersebut adalah Guatemala, Honduras, Israel, Marshall Islands, Micronesia, Nauru, Palau, Togo dan AS tentunya. Di antara 35 negara yang memilih abstain, termasuk Argentina, Australia, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Hungaria, Latvia, Filipina, Meksiko, Polandia, Romania dan Rwanda. (Foto: Dok. Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB)
Wakil tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani dalam sidang itu menegaskan jika Indonesia selalu bersama rakyat Palestina. "Indonesia tidak akan pernah mundur perjuangkan kemerdekaan Palestina,” tegas Dubes Djani. (Foto: Dok. Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB)
Selain menolak keputusan Trump soal Yerusalem, resolusi Majelis Umum PBB ini menegaskan bahwa status Yerusalem harus diselesaikan lewat negosiasi, dan setiap keputusan yang dibuat di luar kerangka itu harus dicabut. (Foto: Dok. Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB)
Terkait resolusi tersebut Dubes AS untuk PBB Nikki Haley menegaskan Amerika akan mengingat hari tersebut. Mereka akan tetap memindahkan kantor Kedubesnya di Yerusalem. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid
"Amerika akan menempatkan kedutaan kami di Yerusalem," tegas Haley membela keputusan AS soal Yerusalem. "Tak ada voting di PBB yang akan membuat perbedaan soal itu," ujar Haley. (Foto: Stephanie Keith/Getty Images/AFP)
Sebelumnya pada Rabu (20/12) menjelang voting Majelis Umum PBB, Presiden Trump mengeluarkan ancaman atas negara-negara yang akan menentang AS dalam voting di Majelis Umum PBB. Trump mengancam akan memangkas dana bantuan bagi negara-negara yang menentang AS. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
"Mereka mengambil jutaan dolar dan bahkan miliaran dolar dan mereka memberi suara yang menentang kita. Biarkan mereka bersuara menentang kita. Kita akan menghemat banyak. Kita tidak peduli," ," kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih, Rabu (20/12). (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)