Penampakan Fenomena Tanah Bergerak di Purworejo

Siklon tropis Cempaka pada akhir November lalu telah mengakibatkan fenomena tanah bergerak di beberapa kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Fenomena tanah bergerak merusak jalan di beberapa lokasi.
Jalan jadi berbahaya untuk dilintasi.
Penampakan jalanan yang rusak karena tanah bergerak. 13 desa yang terdampak yaitu di wilayah Kecamatan Kaligesing, Bener, Loano, Purworejo, dan Gebang. Kerusakan enam rumah warga di Desa Jelok, bahkan 1 rumah amblas dan hancur, kemudian 1 rumah rusak berat di Desa Donorejo
Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung mengecek fenomena tanah bergerak ini di lokasi. 
Penyebab terjadinya tanah retak dan bergerak adalah curah hujan yang tinggi. Selain itu, struktur batuan di dalam tanah juga menjadi faktor lain penyebab tanah bergerak.
peristiwa tanah bergerak sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2014 lalu. Namun, retakan tanah saat itu tidak terlalu parah dan tidak merusak rumah warga.
Ketua tim PVMBG, Anas Lutfi mengimbau warga diharuskan pindah rumah dan keluar dari zona rawan.
Struktur tanah yang terus bergerak dikhawatirkan akan membahayakan warga setempat. Oleh karena itu warga yang terdampak diharuskan untuk pindah rumah atau direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Siklon tropis Cempaka pada akhir November lalu telah mengakibatkan fenomena tanah bergerak di beberapa kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Fenomena tanah bergerak merusak jalan di beberapa lokasi.
Jalan jadi berbahaya untuk dilintasi.
Penampakan jalanan yang rusak karena tanah bergerak. 13 desa yang terdampak yaitu di wilayah Kecamatan Kaligesing, Bener, Loano, Purworejo, dan Gebang. Kerusakan enam rumah warga di Desa Jelok, bahkan 1 rumah amblas dan hancur, kemudian 1 rumah rusak berat di Desa Donorejo
Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung mengecek fenomena tanah bergerak ini di lokasi. 
Penyebab terjadinya tanah retak dan bergerak adalah curah hujan yang tinggi. Selain itu, struktur batuan di dalam tanah juga menjadi faktor lain penyebab tanah bergerak.
peristiwa tanah bergerak sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2014 lalu. Namun, retakan tanah saat itu tidak terlalu parah dan tidak merusak rumah warga.
Ketua tim PVMBG, Anas Lutfi mengimbau warga diharuskan pindah rumah dan keluar dari zona rawan.
Struktur tanah yang terus bergerak dikhawatirkan akan membahayakan warga setempat. Oleh karena itu warga yang terdampak diharuskan untuk pindah rumah atau direlokasi ke tempat yang lebih aman.