Sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Jumat (8/12) waktu AS, untuk membahas keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sidang yang digelar di markas PBB di New York, AS ini dihadiri oleh negara-negara anggota DK PBB juga perwakilan Israel dan Palestina. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
AS yang diwakili oleh Dubes-nya untuk PBB Nikki Haley dihujani banyak kritikan oleh negara-negara anggota DK PBB. Foto: Stephanie Keith/Getty Images/AFP
Salah satunya dari Dubes Inggris untuk PBB Matthew Rycroft yang menyatakan pemerintahannya tidak setuju dengan keputusan Trump. "Keputusan ini sangat tidak membantu bagi prospek perdamaian di kawasan," tegasnya. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Dalam sidang itu, lima negara Eropa yang menjadi anggota DK PBB bersikeras menyebut kebijakan baru AS ini tidak konsisten dengan resolusi-resolusi terdahulu PBB. Salah satunya resolusi PBB yang menganggap Yerusalem Timur sebagai wilayah yang diduduki oleh Israel. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Israel diwakili oleh Dubes-nya untuk PBB Danny Danon. Foto: Stephanie Keith/Getty Images/AFP
Palestina yang berstatus sebagai negara pemantau tetap non-anggota di PBB, diwakili oleh Dubes-nya untuk PBB Diyad Mansour. Foto: Stephanie Keith/Getty Images/AFP
Dubes AS untuk PBB Nikki Haley membela keputusan Trump dan menegaskan AS tetap berkomitmen pada upaya perdamaian dan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Inggris bersama Prancis, Italia, Jerman dan Swedia kemudian meminta AS mengajukan proposal rinci soal solusi penyelesaian konflik Isael-Palestina. Sidang darurat ini bersifat simbolis sehingga tidak ada voting untuk resolusi tertentu yang dilakukan. Foto: Stephanie Keith/Getty Images/AFP
