Foto: Ini Petilasan Raja Hayam Wuruk yang Ramai Jelang Pilkada

Petilasan Prabu Hayam Wuruk terletak di Dusun/Desa Panggih, Trowulan. Tempat yang satu ini biasa disebut warga sekitar dengan Reco Banteng (Arca Banteng).
Di tempat yang terletak di tengah perkebunan jagung ini ditemukan sebuah arca Dewi Parwati, salah satu dewa dalam agama Hindu yang berdiri di atas seekor banteng. Namun, arca ini dibawa ke Belanda pada masa kolonial.
Kendati Arca Banteng tak lagi ada, warga setempat masih setia merawat tempat ini. Juru Kunci Reco Banteng Sutrisno (45) mengatakan, tempat ini merupakan tempat bertapa Raja Hayam Wuruk. Khususnya pada hari Kliwon, dalam penanggalan Jawa, petilasan Hayam Wuruk ramai dikunjungi peziarah. Ada yang sekadar mendoakan leluhur mereka, ada pula yang ingin bisnisnya lancar, mendapat jodoh dan naik pangkat.
 
“Biasanya saat Pilkada, calon-calon datang ke sini. Dua bulan yang lalu ada calon bupati dari Sampang (Madura) datang ke sini. Tujuannya kirim doa, minta restu kepada leluhur,” ungkapnya.
“Di sini dulunya tempat bertapa Raja Hayam Wuruk. Masyarakat sini mempercayai abu yang ditempatkan di dalam tembikar merupakan abu Raja Hayam Wuruk,” kata Sutrisno
Setelah tiga kali dipugar antara tahun 1963-1996, Reco Banteng menjadi tempat berziarah yang cukup memadai. Petilasan Raja Hayam Wuruk kini dinaungi pendopo yang cukup megah.
Petilasan Prabu Hayam Wuruk terletak di Dusun/Desa Panggih, Trowulan. Tempat yang satu ini biasa disebut warga sekitar dengan Reco Banteng (Arca Banteng).
Di tempat yang terletak di tengah perkebunan jagung ini ditemukan sebuah arca Dewi Parwati, salah satu dewa dalam agama Hindu yang berdiri di atas seekor banteng. Namun, arca ini dibawa ke Belanda pada masa kolonial.
Kendati Arca Banteng tak lagi ada, warga setempat masih setia merawat tempat ini. Juru Kunci Reco Banteng Sutrisno (45) mengatakan, tempat ini merupakan tempat bertapa Raja Hayam Wuruk. Khususnya pada hari Kliwon, dalam penanggalan Jawa, petilasan Hayam Wuruk ramai dikunjungi peziarah. Ada yang sekadar mendoakan leluhur mereka, ada pula yang ingin bisnisnya lancar, mendapat jodoh dan naik pangkat. “Biasanya saat Pilkada, calon-calon datang ke sini. Dua bulan yang lalu ada calon bupati dari Sampang (Madura) datang ke sini. Tujuannya kirim doa, minta restu kepada leluhur,” ungkapnya.
“Di sini dulunya tempat bertapa Raja Hayam Wuruk. Masyarakat sini mempercayai abu yang ditempatkan di dalam tembikar merupakan abu Raja Hayam Wuruk,” kata Sutrisno
Setelah tiga kali dipugar antara tahun 1963-1996, Reco Banteng menjadi tempat berziarah yang cukup memadai. Petilasan Raja Hayam Wuruk kini dinaungi pendopo yang cukup megah.