Karya patung-patung tersebut dibuat oleh seniman Dolorosa Sinaga, seorang pematung Indonesia yang mengikuti ajang Jakarta Biennale 2017.
Patung-patung tersebut dibuat dengan bahan Resin.
Tidak seperti patung-patung lainnya yang menggambarkan Soekarno dengan pose tenang, Dolorosa memutuskan untuk memperlihatkan sang Proklamator dengan berbagai pose dinamik yang terinspirasi dari gestur-gestur Soekarno selama karir politiknya.
Salah satu pose tersebut adalah saat Soekarno membacakan naskah Proklamasi.
Pose lain yang digunakan adalah pose-pose yang terinspirasi dari monumen-monumen ikonik Jakarta, seperti pose Monumen Selamat Datang dan Monumen Pembebasan Irian Barat.
Pose-pose ini digunakan sebagai cara untuk memperlihatkan jiwa kemerdekaan dari sosok Soekarno yang menjadi inspirasi bangsa Indonesia.
Pengunjung di kawasan Kota Tua itu berebut untuk berpose bersama dengan patung sang proklamotor Soekarno.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak sekolahan juga tertarik untuk melihat lebih dekat dengan patung Presiden pertama RI ini.
Patung Soekarno dengan pose 'Kawan Revolusi' dan 'Berbincang dengan Presiden Kennedy'
Patung-patung ini dipasang tepat di depan museum Fatahillah.
Beginilah patung Sang Proklamator yang menjadi banyak idola para pengunjung berfoto.