Foto: Melihat Hutan Kota Srengseng yang Akan Jadi Hutan Wisata

Saat mengunjungi hutan kota Srengseng akan terasa perbandingan suasana dengan jalanan Jakarta yang minim pepohonan. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Suasana sejuk sudah terasa setelah melewati gerbang yang sudah miring. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Hutan ini adalah alih fungsi lahan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah pada tahun 1995. Setelah itu, dikelola oleh dinas terkait untuk menjadi hutan kota dengan luas 15 hektar. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Di beberapa titik, terdapat lampu-lampu taman. Namun, lampu-lampu tersebut sudah rusak. Kabel putus, lampu hilang, atau tiang yang sudah rapuh dan berkarat. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jika malam, jalan ini akan gelap gulita. Tidak bagus jika berkunjung terlalu malam. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Hutan kota ini sudah disediakan jalur untuk berjalan. Namun, jalan tersebut licin dengan lumut. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Pemerintah Kota Jakarta Barat sedang mengusulkan revitalisasi hutan Srengseng menjadi destinasi wisata. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Pohon tumbang sering terjadi di hutan ini karena wilayah ini bekas tempat sampah. Sehingga, masih ada sampah plastik didalam tanah. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Pembatas hutan yang terbuat dari tembok dijebol di beberapa titik. Masyarakat pun bisa keluar masuk dengan bebas melalui tembok itu. Mereka masuk melalui beberapa celah di tembok. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Ada ulah vandalisme dengan mencoret-coret tembok dan bangunan hutan kota. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Kebanyakan, masyarakat yang datang ke hutan kota untuk memancing di danau buatan. Mereka asik memancing di pinggir danau. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Saat musim hujan ada bahaya pohon tumbang. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Beberapa orang sempat terlihat akan menangkap burung. Dia membawa sarang burung kosong ke dalam wilayah hutan. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Saat mengunjungi hutan kota Srengseng akan terasa perbandingan suasana dengan jalanan Jakarta yang minim pepohonan. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Suasana sejuk sudah terasa setelah melewati gerbang yang sudah miring. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Hutan ini adalah alih fungsi lahan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah pada tahun 1995. Setelah itu, dikelola oleh dinas terkait untuk menjadi hutan kota dengan luas 15 hektar. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Di beberapa titik, terdapat lampu-lampu taman. Namun, lampu-lampu tersebut sudah rusak. Kabel putus, lampu hilang, atau tiang yang sudah rapuh dan berkarat. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jika malam, jalan ini akan gelap gulita. Tidak bagus jika berkunjung terlalu malam. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Hutan kota ini sudah disediakan jalur untuk berjalan. Namun, jalan tersebut licin dengan lumut. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Pemerintah Kota Jakarta Barat sedang mengusulkan revitalisasi hutan Srengseng menjadi destinasi wisata. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Pohon tumbang sering terjadi di hutan ini karena wilayah ini bekas tempat sampah. Sehingga, masih ada sampah plastik didalam tanah. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Pembatas hutan yang terbuat dari tembok dijebol di beberapa titik. Masyarakat pun bisa keluar masuk dengan bebas melalui tembok itu. Mereka masuk melalui beberapa celah di tembok. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Ada ulah vandalisme dengan mencoret-coret tembok dan bangunan hutan kota. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Kebanyakan, masyarakat yang datang ke hutan kota untuk memancing di danau buatan. Mereka asik memancing di pinggir danau. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Saat musim hujan ada bahaya pohon tumbang. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Beberapa orang sempat terlihat akan menangkap burung. Dia membawa sarang burung kosong ke dalam wilayah hutan. (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)