Foto: Mirisnya Jalan Berlumpur Penyebab Siswa Terlambat Sekolah

In‎ilah sepenggal kisan sedih yang dialami sejumlah siswa di SMP Negeri I Kuantan Hilir, Kab Kuansing, Riau. Ada 12 siswa asal Desa Sikijang, Kecamatan ‎Logas Tanah Darat masih di kabupaten yang sama. Siswa ini bersekolah di SMP I Kecamatan Kuantan Hilir. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 9 km. 
Belakangan ini, para siswa sering terlambat datang ke sekolah. Ini bukan kaena unsur kesengajaan. Tapi karena dari jalan desanya sepanjang 6 km jalan tanah liat. Dengan musim hujan saat ini, mereka yang saban hari menggunakan motor harus berjibaku di tengah lumpur.
"Kadang mereka terpaksa buka sepatunya. Mereka kadang menuntun motornya karena jalan yang berlumpur. Karena itu mereka sering terlambat di sekolah. Anehnya, pihak sekolah tak terima atas alasan itu, dan disuruh pindah sekolah lain," kata‎ Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiwa Sikijang (IKPMS), Rido Rikardo.
Kepsek SMP Negeri I Kuantan Hilir, Ratnan membenarkan peristiwa tersebut. Hanya saja dia menjelaskan,‎ berdasarkan laporan dari wali kelas dan guru piket bahwa beberapa anak sering terlambat dan tidak hadir. 
Setelah kegiatan literasi selesai, pembina OSIS memberikan pengarahan terkait dengan aturan yang  berlaku di sekolah terutama masalah kehadiran yang  ada hubungan dengan  kenaikan kelas. "Disampaikan bahwa kalau tidak bisa mengikuti aturan-aturan sekolah, kalian boleh pindah atau mencari sekolah terdekat. Ini disampaikan dengan maksud untuk mendisiplinkan anak. Inilah yang sebenarnya terjadi," tutup Ratnan.
In‎ilah sepenggal kisan sedih yang dialami sejumlah siswa di SMP Negeri I Kuantan Hilir, Kab Kuansing, Riau. Ada 12 siswa asal Desa Sikijang, Kecamatan ‎Logas Tanah Darat masih di kabupaten yang sama. Siswa ini bersekolah di SMP I Kecamatan Kuantan Hilir. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 9 km. 
Belakangan ini, para siswa sering terlambat datang ke sekolah. Ini bukan kaena unsur kesengajaan. Tapi karena dari jalan desanya sepanjang 6 km jalan tanah liat. Dengan musim hujan saat ini, mereka yang saban hari menggunakan motor harus berjibaku di tengah lumpur.
Kadang mereka terpaksa buka sepatunya. Mereka kadang menuntun motornya karena jalan yang berlumpur. Karena itu mereka sering terlambat di sekolah. Anehnya, pihak sekolah tak terima atas alasan itu, dan disuruh pindah sekolah lain, kata‎ Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiwa Sikijang (IKPMS), Rido Rikardo.
Kepsek SMP Negeri I Kuantan Hilir, Ratnan membenarkan peristiwa tersebut. Hanya saja dia menjelaskan,‎ berdasarkan laporan dari wali kelas dan guru piket bahwa beberapa anak sering terlambat dan tidak hadir. 
Setelah kegiatan literasi selesai, pembina OSIS memberikan pengarahan terkait dengan aturan yang  berlaku di sekolah terutama masalah kehadiran yang  ada hubungan dengan  kenaikan kelas. Disampaikan bahwa kalau tidak bisa mengikuti aturan-aturan sekolah, kalian boleh pindah atau mencari sekolah terdekat. Ini disampaikan dengan maksud untuk mendisiplinkan anak. Inilah yang sebenarnya terjadi, tutup Ratnan.