Minta Jadi PNS, Perangkat Desa Bakar Baju Seragam

Aksi tersebut dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) yang menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mereka yang berada di baris terdepan dan berhadapan langsung dengan kawat berduri membuka bajunya untuk dibakar.
Ribuan anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) memenuhi Taman Pandang Monas pada sejak pagi tadi. 
Kedatangan mereka adalah untuk menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di hadapan massa aksi, PPDI menggelar aksi ini sebagai pengingat Jokowi pada janjinya itu. 
Saat kampanye Presiden 2014 lalu, Jokowi menjanjikan para perangkat desa akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil. 
Mereka berharap Presiden Jokowi berkenan menemui mereka. Massa aksi ini berencana tetap bertahan dan mengancam akan menginap hingga keinginannya didengarkan. 
Seorang demonstran tampil dengan gaya yang nyentrik berkepala plontos dan dibuat tulisan PPDI pada sisa rambutnya.
Massa aksi kali ini terdiri atas kepala dusun, kepala urusan, kepala seksi, dan sekretaris desa itu tiba di Masjid Istiqlal dengan menggunakan bus. Sedikitnya ada 562 bus yang datang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Lampung, dan sejumlah daerah lain.
Aksi tersebut dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) yang menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mereka yang berada di baris terdepan dan berhadapan langsung dengan kawat berduri membuka bajunya untuk dibakar.
Ribuan anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) memenuhi Taman Pandang Monas pada sejak pagi tadi. 
Kedatangan mereka adalah untuk menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di hadapan massa aksi, PPDI menggelar aksi ini sebagai pengingat Jokowi pada janjinya itu. 
Saat kampanye Presiden 2014 lalu, Jokowi menjanjikan para perangkat desa akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil. 
Mereka berharap Presiden Jokowi berkenan menemui mereka. Massa aksi ini berencana tetap bertahan dan mengancam akan menginap hingga keinginannya didengarkan. 
Seorang demonstran tampil dengan gaya yang nyentrik berkepala plontos dan dibuat tulisan PPDI pada sisa rambutnya.
Massa aksi kali ini terdiri atas kepala dusun, kepala urusan, kepala seksi, dan sekretaris desa itu tiba di Masjid Istiqlal dengan menggunakan bus. Sedikitnya ada 562 bus yang datang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Lampung, dan sejumlah daerah lain.