Melihat Kisah Anak-anak Desa Cimenyan Jawa Barat

Sejumlah anak-anak di kampung Cisanggarung dan Sentank Dulang, Desa Cikadut dan Desa Mekarmanik, Cimenyan, Jawa Barat, terlihat sangat semringah. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Mereka adalah anak-anak yang tinggal di kawasan pegunungan tinggi. Tidak memiliki televisi bahkan sangat jarang mereka untuk pergi ke kota. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Cita-cita utama anak-anak ini adalah menjadi kasir di sebuah minimarket. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Beberapa orang tua bahkan rela mengawinkan anak gadisnya usai lulus SMP untuk menikah agar mengurangi beban ekonomi. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Tak bisa tinggal diam, sebuah yayasan bernama Odesa Indonesia hadir untuk membantu anak-anak tersebut. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Yayasan ini mencoba melepaskan rantai yang membelenggu anak-anak. Mereka diajarkan untuk mengenal kehidupan pada umumnya. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Yayan tersebut juga membuka prasekolah untuk puluhan anak-anak untuk kehidupan yang lebih baik. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku

Tak hanya anak-anak, terdapat cerita miris tentang seseorang bernama Yaya Sukarya yang tinggal di lokasi tersebut.  Stefano Romano/Laskar Kampungku.
Ya, berusia 77 tahun, Yaya tinggal bersama istrinya Sutinah. Mereka tinggal di dalam sebuah rumah sederhana. Stefano Romano/Laskar Kampungku.
Untuk hidup, Yaya harus menuju sungai yang jauh dari rumahnya untuk mengambil air untuk kehidupan sehari-hari. Stefano Romano/Laskar Kampungku.
Sejumlah anak-anak di kampung Cisanggarung dan Sentank Dulang, Desa Cikadut dan Desa Mekarmanik, Cimenyan, Jawa Barat, terlihat sangat semringah. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Mereka adalah anak-anak yang tinggal di kawasan pegunungan tinggi. Tidak memiliki televisi bahkan sangat jarang mereka untuk pergi ke kota. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Cita-cita utama anak-anak ini adalah menjadi kasir di sebuah minimarket. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Beberapa orang tua bahkan rela mengawinkan anak gadisnya usai lulus SMP untuk menikah agar mengurangi beban ekonomi. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Tak bisa tinggal diam, sebuah yayasan bernama Odesa Indonesia hadir untuk membantu anak-anak tersebut. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Yayasan ini mencoba melepaskan rantai yang membelenggu anak-anak. Mereka diajarkan untuk mengenal kehidupan pada umumnya. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Yayan tersebut juga membuka prasekolah untuk puluhan anak-anak untuk kehidupan yang lebih baik. Foto: Stefano Romano/Laskar Kampungku
Tak hanya anak-anak, terdapat cerita miris tentang seseorang bernama Yaya Sukarya yang tinggal di lokasi tersebut.  Stefano Romano/Laskar Kampungku.
Ya, berusia 77 tahun, Yaya tinggal bersama istrinya Sutinah. Mereka tinggal di dalam sebuah rumah sederhana. Stefano Romano/Laskar Kampungku.
Untuk hidup, Yaya harus menuju sungai yang jauh dari rumahnya untuk mengambil air untuk kehidupan sehari-hari. Stefano Romano/Laskar Kampungku.