Banyak yang berujar tugu itu justru menghilangkan keindahan alami dari panorama Bromo.
Bahkan, Sigit Purnomo dari Komunitas Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia, melayangkan Surat pada Kementerian Pariwisata RI.
Menurut warga, pembangunan Tugu di lautan pasir selain langsung mengganggu pandangan ke Gunung Bromo juga menghilangkan aura alami di tanah suci warga suku Tengger.
Pencinta Bromo dan sebagian warga Bromo, berharap keberadaan Tugu ini di kaji ulang saja, lebih baik membangun fasilitas umum, seperti toilet dan tempat duduk di area wisata Bromo.
Tugu yang memiliki panjang 7 meter dan tinggi maksimal 4 meter ini, dibangun menggunakan berbahan batu bata
Di sebelah kanan kirinya terdapat logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta logo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
