Cantiknya Miss Myanmar yang Dicabut Gelarnya karena Video Rohingya

Shwe Eain Si yang baru berusia 19 tahun memenangkan gelar Miss Grand Myanmar untuk tahun ini. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Namun gelar yang disandang Shwe Eain Si itu harus dicabut beberapa waktu terakhir, setelah dia memposting video soal krisis di Rakhine. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Dalam video yang diunggah via Facebook itu, Shwe Eain Si menyebut militan ARSA yang mendalangi serangan di Rakhine dalam sebulan terakhir. Foto: Instagram/shwe.eain.si

ARSA merupakan kependekan dari Tentara Keselamatan Rohingya Arakan, yang dikategorikan sebagai kelompok terorisme oleh Myanmar. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Dalam videonya, Shwe Eain Si menyertakan gambar-gambar aksi kekerasan dengan korban warga sipil yang disebutnya dilakukan militan ARSA. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Shwe Eain Si sama sekali tidak menyinggung Rohingya. Apa yang disampaikannya sejalan dengan pernyataan resmi otoritas Myanmar. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Pada akhir videonya, Shwe Eain Si meminta komunitas internasional untuk datang dan melihat langsung situasi di Rakhine. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Penyelenggara kontes kecantikan menyebut 'komentar Shwe Eain Si tidak pantas'. Gelarnya dicabut karena dia dianggap tak berperilaku sebagai 'panutan'. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Shwe Eain Si diminta mengembalikan makhota yang dimenangkannya. Dia juga dilarang ikut kontes kecantikan internasional di Vietnam, Oktober ini. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Menanggapi keputusan itu, Shwe Eain Si mengaku tidak menyesal menyampaikan komentar kontroversial itu. Foto: Instagram/shwe.eain.si

Shwe Eain Si yang baru berusia 19 tahun memenangkan gelar Miss Grand Myanmar untuk tahun ini. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Namun gelar yang disandang Shwe Eain Si itu harus dicabut beberapa waktu terakhir, setelah dia memposting video soal krisis di Rakhine. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Dalam video yang diunggah via Facebook itu, Shwe Eain Si menyebut militan ARSA yang mendalangi serangan di Rakhine dalam sebulan terakhir. Foto: Instagram/shwe.eain.si
ARSA merupakan kependekan dari Tentara Keselamatan Rohingya Arakan, yang dikategorikan sebagai kelompok terorisme oleh Myanmar. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Dalam videonya, Shwe Eain Si menyertakan gambar-gambar aksi kekerasan dengan korban warga sipil yang disebutnya dilakukan militan ARSA. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Shwe Eain Si sama sekali tidak menyinggung Rohingya. Apa yang disampaikannya sejalan dengan pernyataan resmi otoritas Myanmar. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Pada akhir videonya, Shwe Eain Si meminta komunitas internasional untuk datang dan melihat langsung situasi di Rakhine. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Penyelenggara kontes kecantikan menyebut komentar Shwe Eain Si tidak pantas. Gelarnya dicabut karena dia dianggap tak berperilaku sebagai panutan. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Shwe Eain Si diminta mengembalikan makhota yang dimenangkannya. Dia juga dilarang ikut kontes kecantikan internasional di Vietnam, Oktober ini. Foto: Instagram/shwe.eain.si
Menanggapi keputusan itu, Shwe Eain Si mengaku tidak menyesal menyampaikan komentar kontroversial itu. Foto: Instagram/shwe.eain.si