Pengunjung memperhatikan sejumlah artefak yang dipamerkan dalam pameran 'Banda: Warisan untuk Indonesia' di Galeri Nasional, Rabu (20/9/2017). Pameran tersebut untuk mengingat Perjanjian Breda 1667.
Jurnalis memotret karya seni kontemporer karya Titarubi yang terbuat dari biji pala dan dipamerkan di pameran 'Banda: Warisan untuk Indonesia'. Pameran tersebut untuk mengingat Perjanjian Breda 1667. Saat itu, Manhattan, New York (milik Belanda) ditukar dengan dengan Pulau Run, Banda (milik Inggris).
Detil karya Titarubi yang mengecat biji pala dengan warna emas dan dibuat karya instalasi. Karya ini ikut dipamerkan dalam pameran 'Banda: Warisan untuk Indonesia' di Galeri Nasional, Rabu (20/9/2017).
Meriam dan lonceng dari Banda Neira abad 19 dipamerkan dalam pameran di Galeri Nasional. Perjanjian Breda 1667 mengubah peta geopolitik saat itu.
Foto buah pala dipamerkan dalam pameran 'Banda: Warisan untuk Indonesia' di Galeri Nasional. Buah pala menjadi komoditas terpenting saat itu hingga berbagai negara berperang untuk memperebutkan kawasan Banda Neira.
Pameran yang akan berlangsung hingga 4 Oktober mendatang untuk mengingat Perjanjian Breda 350 tahun lampau. Perjanjian tersebut mengubah peta geopolitik antara Belanda dan Inggris yang bertukar pulau jajahan antara Manhattan, New York dan Pulau Run, Banda Neira