Foto: Kisah Ikhlas Guru SLB di Pelosok Riau Jemput Murid di 12 Desa

Inilah sepenggal kisah Syafrizal (34) kepala sekolah luar biasa (SLB) Sekar Meranti, di Desa Anak Setatah, Kec Rangsang Barat, Kab Kepulauan Meranti, Riau. Dia saban hari menjemput siswanya agar mau bersekolah dengan gerobak motornya. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
SLB yang terdiri dari tingkatan SD, SMP dan SMA ini memiliki 29 siswa disabilitas atau anak berkebutuhan khusus. Sekolah ini letaknya berada di sebelah rumah Syafrizal. Sekolah SLB ini dibangun tahun 2013 lalu. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Walau letak sekolah berada di sebelah rumahnya, namun saban hari dia harus menjemput siswanya dari rumah ke rumah dari 12 desa yang ada di Kecamatan Rangsang Barat itu. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Untuk menjemput siswanya, gerobak kayu itu pun digandeng di belakang motor butut milik Syafrizal. Dia berkeliling dari satu desa ke desa lainnya. Minimal dalam sehari pria yang masih lajang bisa membawa 8 hingga 10 orang dalam gerobak itu. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Sebanyak 29 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti di Desa Anak Setatah, Rangsang Barat, Kab Kepulauan Meranti, Riau, perlu berjuang supaya bisa bersekolah. Mereka tersebar di 12 desa. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Walau setiap hari membutuhkan tenaga ekstra serta dana bensin motor, Syafrizal tidak pernah berpikir akan merugi dari mengelola SLB itu. Dia harus menyisihkan uang saku dari pengepul karet dan pinang di kampungnya sendiri. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Inilah sepenggal kisah Syafrizal (34) kepala sekolah luar biasa (SLB) Sekar Meranti, di Desa Anak Setatah, Kec Rangsang Barat, Kab Kepulauan Meranti, Riau. Dia saban hari menjemput siswanya agar mau bersekolah dengan gerobak motornya. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
SLB yang terdiri dari tingkatan SD, SMP dan SMA ini memiliki 29 siswa disabilitas atau anak berkebutuhan khusus. Sekolah ini letaknya berada di sebelah rumah Syafrizal. Sekolah SLB ini dibangun tahun 2013 lalu. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Walau letak sekolah berada di sebelah rumahnya, namun saban hari dia harus menjemput siswanya dari rumah ke rumah dari 12 desa yang ada di Kecamatan Rangsang Barat itu. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Untuk menjemput siswanya, gerobak kayu itu pun digandeng di belakang motor butut milik Syafrizal. Dia berkeliling dari satu desa ke desa lainnya. Minimal dalam sehari pria yang masih lajang bisa membawa 8 hingga 10 orang dalam gerobak itu. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Sebanyak 29 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti di Desa Anak Setatah, Rangsang Barat, Kab Kepulauan Meranti, Riau, perlu berjuang supaya bisa bersekolah. Mereka tersebar di 12 desa. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)
Walau setiap hari membutuhkan tenaga ekstra serta dana bensin motor, Syafrizal tidak pernah berpikir akan merugi dari mengelola SLB itu. Dia harus menyisihkan uang saku dari pengepul karet dan pinang di kampungnya sendiri. (Foto: Dok SLB Sekar Meranti)