Foto: Melihat Kearifan Lokal Kalimantan Tengah, Calon Ibu Kota

Topeng Sababuka adalah topeng asli masyarakat Dayak Kalimantan Tengah yang digunakan untuk keperluan upacara kematian. (Foto: Noval/detikcom)
Masyarakat Dayak sangat memperhatikan keseimbangan antara kehidupan dan dunia kematian. (Foto: Noval/detikcom)
Oleh karena itu baik ritual yang berhubungan dengan kehidupan atau kematian sangat diperhatikan, agar baik yang hidup atau pun yang mati sama-sama sejahtera. Topeng-topeng ini dikenakan oleh sejumlah penari sambil mengiringi mayat yang akan dikubur. (Foto: Noval/detikcom)
Patung Sapundu adalah patung yang terbuat dari kayu ulin dengan berbagai ukiran yang khas. (Foto: Noval/detikcom)
Patung ini kerap digunakan saat upacara Tiwah, atau upacara kematian suku Dayak yang berada di Kalimantan Tengah. Upacara terssebut bertujuan untuk mengantarkan arwah ke negeri para arwah. (Foto: Noval/detikcom)
Masyarakat suku Dayak Kalimantan Tengah memandang guci sebagai benda yang penting dan sakral. Tiap guci memiliki motif dan makna tersendiri. (Foto: Noval/detikcom)
Guci atau yang disebut sebagai Guci Balanga dipercaya sebagai sumber makanan. Mereka juga percaya guci dapat menghidarkan mereka dari gangguan roh-roh jahat yang berkeliaran pada malam hari. (Foto: Noval/detikcom)
Topeng Sababuka adalah topeng asli masyarakat Dayak Kalimantan Tengah yang digunakan untuk keperluan upacara kematian. (Foto: Noval/detikcom)
Masyarakat Dayak sangat memperhatikan keseimbangan antara kehidupan dan dunia kematian. (Foto: Noval/detikcom)
Oleh karena itu baik ritual yang berhubungan dengan kehidupan atau kematian sangat diperhatikan, agar baik yang hidup atau pun yang mati sama-sama sejahtera. Topeng-topeng ini dikenakan oleh sejumlah penari sambil mengiringi mayat yang akan dikubur. (Foto: Noval/detikcom)
Patung Sapundu adalah patung yang terbuat dari kayu ulin dengan berbagai ukiran yang khas. (Foto: Noval/detikcom)
Patung ini kerap digunakan saat upacara Tiwah, atau upacara kematian suku Dayak yang berada di Kalimantan Tengah. Upacara terssebut bertujuan untuk mengantarkan arwah ke negeri para arwah. (Foto: Noval/detikcom)
Masyarakat suku Dayak Kalimantan Tengah memandang guci sebagai benda yang penting dan sakral. Tiap guci memiliki motif dan makna tersendiri. (Foto: Noval/detikcom)
Guci atau yang disebut sebagai Guci Balanga dipercaya sebagai sumber makanan. Mereka juga percaya guci dapat menghidarkan mereka dari gangguan roh-roh jahat yang berkeliaran pada malam hari. (Foto: Noval/detikcom)