Jemaah Aboge di Banyumas Salat Idul Fitri Hari Ini

Warga penganut aliran Islam Aboge di Banyumas, Jawa Tengah, merayakan Hari Idul Fitri hari ini, Selasa (27/6/2017). Mereka nampak melaksanakan Salat Ied berjamaah. Hal tersebut sudah dihitung melalui kalender penganut Aboge secara turun temurun.
Menurut imam Masjid Jami Baitussalam, dasar perhitungan penentuan tanggal Penganut Islam Aboge biasa menggunakan perhitungan hari atau tanggal yang digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan di wilayah Banyumas oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.
Berdasarkan perhitungan penganut Islam Aboge, dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing. Dia menjelaskan, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
Berdasarkan rumusan tersebut, tanggal 1 Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada hari Minggu Pon karena merupakan hari keenam dan pasaran kedua setelah Selasa Pahing (berpatokan pada 1 Muharam tahun Za/Je) atau tanggal 28 Mei 2017 pada kalender Masehi.
Mereka (jemaah Aboge) mengharapkan dengan adanya perbedaan yang ada tidaklah menjadi sebuah masalah, malah perbedaan yang ada bisa menjadi sebuah kekuatan untuk mempererat tali silaturahmi.
Warga penganut aliran Islam Aboge di Banyumas, Jawa Tengah, merayakan Hari Idul Fitri hari ini, Selasa (27/6/2017). Mereka nampak melaksanakan Salat Ied berjamaah. Hal tersebut sudah dihitung melalui kalender penganut Aboge secara turun temurun.
Menurut imam Masjid Jami Baitussalam, dasar perhitungan penentuan tanggal Penganut Islam Aboge biasa menggunakan perhitungan hari atau tanggal yang digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan di wilayah Banyumas oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.
Berdasarkan perhitungan penganut Islam Aboge, dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing. Dia menjelaskan, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
Berdasarkan rumusan tersebut, tanggal 1 Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada hari Minggu Pon karena merupakan hari keenam dan pasaran kedua setelah Selasa Pahing (berpatokan pada 1 Muharam tahun Za/Je) atau tanggal 28 Mei 2017 pada kalender Masehi.
Mereka (jemaah Aboge) mengharapkan dengan adanya perbedaan yang ada tidaklah menjadi sebuah masalah, malah perbedaan yang ada bisa menjadi sebuah kekuatan untuk mempererat tali silaturahmi.