Di daerah Sale, tiga puluh menit dari pusat Ibu Kota Rabat terdapat rumah hafiz, tempat para penghafal Alquran. Di rumah sederhana yang juga disebut Kuttab ini, sekitar lima puluh anak datang setiap sore untuk belajar menghafal Alquran. Pool/Jazirah Islam Trans7.
Mereka bukan sekadar belajar membaca, tapi juga merapal ingatan akan ayat-ayat suci Alquran. Nama Darul Fath, atau rumah kemenangan, begitu cocok disandingkan dengan anak-anak ini, yang berlomba paling kuat hafalannya. Pool/Jazirah Islam Trans7.
Kuttab Darul Fath berdiri atas mimpi Muhammad Beloudah, seorang penghafal Alquran yang kehilangan penglihatannya dua puluh lima tahun silam. Pool/Jazirah Islam Trans7.
Rumah hafiz Darul Fath dibuka sejak 2005, dengan jumlah murid yang dapat dihitung dengan jari. Seiring dengan waktu, semakin banyak anak yang tertarik dan mencintai Alquran. Kini hampir semua anak yang tinggal di sekitar area Kuttab ini dapat belajar menghafal Alquran tanpa dikenai biaya. Pool/Jazirah Islam Trans7.
Maroko, negara eksotik di tepi Samudra Atlantik ini 99 persen warganya memeluk Islam. Kunjungan tim Jazirah Islam ke Negeri Al-Mamlaka Al-Maghribiyah diawali dengan melihat cantiknya ibu kota Maroko, Rabat. Kota yang dikenal dengan julukan Seribu Benteng ini memang sungguh memesona. Pool/Jazirah Islam Trans7.
Kota yang terletak di mulut Sungai Bou Regreg ini sungguh menarik hati. Indah, masyarakat yang ramah, ditambah dengan perpaduan budaya Arab, Prancis, dan Spanyol, yang membuat aura Maroko semakin memikat. Pool/Jazirah Islam Trans7.
Di maroko juga terdapat Chouara Tannery, tempat penyamakan kulit tertua dan terbesar di Afrika. Tempat penyamakan kulit kuno ini sudah berusia ribuan tahun dan dikelola turun-temurun oleh kelompok pedagang kulit di Fez. Pool/Jazirah Islam Trans7.