Puasa Ramadan Dimulai Sabtu 27 Mei 2017

Sidang isbat digelar di Gedung Kemenag, Jl Thamrin, Jakarta, Jumat (26/5/2017) petang setelah melihat hilal dari berbagai daerah di Indonesia.

Awal sidang didapatkan laporan dari 4 titik, yakni di wilayah NTT, Sulut, Jatim, dan Kepulauan Seribu.
Maka dengan 2 hal tadi seluruh peserta sidang malam ini sepakat memutuskan memasuki awal Ramadan Sabtu (27/5) besok.
Metode yang digunakan pemerintah untuk menentukan awal Ramadan menggunakan metode rukyat dengan melihat posisi hilal.
Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau teleskop dan dilihat setelah matahari terbenam atau waktu magrib.
Sore ini, Menag menerima paparan posisi hilal dari pemantau di 33 provinsi.

Usai menerima paparan, Menag langsung memimpin sidang isbat secara tertutup seusai salat magrib.
Ada 84 lokasi pemantauan hilal. Sejumlah perwakilan turut hadir dalam sidang isbat tersebut.

Mereka di antaranya perwakilan dari PBNU, PP Muhammadiyah, MUI, wakil ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis, dan imam besar Istiqlal Nasaruddin Umar.
Sidang isbat digelar di Gedung Kemenag, Jl Thamrin, Jakarta, Jumat (26/5/2017) petang setelah melihat hilal dari berbagai daerah di Indonesia.
Awal sidang didapatkan laporan dari 4 titik, yakni di wilayah NTT, Sulut, Jatim, dan Kepulauan Seribu.
Maka dengan 2 hal tadi seluruh peserta sidang malam ini sepakat memutuskan memasuki awal Ramadan Sabtu (27/5) besok.
Metode yang digunakan pemerintah untuk menentukan awal Ramadan menggunakan metode rukyat dengan melihat posisi hilal.
Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau teleskop dan dilihat setelah matahari terbenam atau waktu magrib.
Sore ini, Menag menerima paparan posisi hilal dari pemantau di 33 provinsi.
Usai menerima paparan, Menag langsung memimpin sidang isbat secara tertutup seusai salat magrib.
Ada 84 lokasi pemantauan hilal. Sejumlah perwakilan turut hadir dalam sidang isbat tersebut.
Mereka di antaranya perwakilan dari PBNU, PP Muhammadiyah, MUI, wakil ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis, dan imam besar Istiqlal Nasaruddin Umar.