Cacat, Pria Asal Palestina Ini Tetap Jadi Relawan

Louy al-Najar, pria berusia 28 tahun asal Palestina tengah memanen gandum di sebuah ladang di perbatasan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Louy al-Najar nampak menyeret tubuhnya untuk membantu tetangganya yang tengah panen gandum tanpa dibayar. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Sembilan tahun lalu, Louy al-Najar kehilangan kedua kakinya akibat rudal Israel yang meledak saat ia menyelamatkan tetangganya yang terluka selama perang Gaza antara militan Palestina dan Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Memegang sabit, Najar merayap di tanah. Ia berkata bahwa kecacatan hanya ada di dalam pikiran, bukan pada tubuh. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Pasca perawatan medis untuk kedua kakinya, Najar juga sempat menyelesaikan gelar universitasnya di Arab Saudi. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Louy al-Najar, pria berusia 28 tahun asal Palestina tengah memanen gandum di sebuah ladang di perbatasan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Louy al-Najar nampak menyeret tubuhnya untuk membantu tetangganya yang tengah panen gandum tanpa dibayar. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Sembilan tahun lalu, Louy al-Najar kehilangan kedua kakinya akibat rudal Israel yang meledak saat ia menyelamatkan tetangganya yang terluka selama perang Gaza antara militan Palestina dan Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Memegang sabit, Najar merayap di tanah. Ia berkata bahwa kecacatan hanya ada di dalam pikiran, bukan pada tubuh. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.
Pasca perawatan medis untuk kedua kakinya, Najar juga sempat menyelesaikan gelar universitasnya di Arab Saudi. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.