Dari Bemo Hingga Tukang Tambal Ban di Pustaka Bergerak

Mereka bukan termasuk kalangan akademisi seperti pengertian yang lazim dipahami. Namun, semangat mereka meningkatkan minat baca masyarakat patut diacungkan Jempol. Mulai dari Bemo hingga tukang tambal ban turut serta menumbuhkan minat baca dengan Pustaka Bergerak.
Mereka terbilang aktivis penggenjot minat baca. Profesi utama mereka antara lain sopir angkot, sopir bemo, kuli bangunan, hingga tukang tambal ban.
Ada juga supir bemo bernama Sutino alias Kinong. Pria tua ini telah narik bemo sejak 1976. Bemonya digunakan untuk menarik penumpang pada pagi hari. Sore harinya, rak-rak berisi buku dipajang di bagian belakang.
Ada dosen-dosen perguruan tinggi swasta yang membantu aktivitas Kinong. Maka sejak 2013, bemonya juga menjadi perpustakaan keliling. Pernah sekali waktu kendaraanya kena razia. Namun dia menyatakan bemo ini adalah peninggalan bersejarah dari era Presiden Sukarno.
Ada lagi Sugeng Haryono (33), seorang tukang tambal ban yang menggerakan sepeda motornya sebagai perpustakaan. Dia namai sepeda motornya itu sebagai 'Motor Pustaka'. Jokowi sempat menjajal duduk di atas motor itu tadi pagi.
Sehari-harinya, Sugeng biasa berkeliling empat desa di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. 100 Buku hingga 120 buku biasa dia bawa.
Jokowi menilai aktivisme mereka ini sebagai hal yang luar biasa.
Jokowi mengatakan ini merupakan sebuah gerakan yang bagus, tidak disentuh pemerintah, tetapi mereka bergerak sendiri.
Bahkan, news anchor kondang Najwa Shihab juga terlihat hadir mendukung pustaka baca tersebut.
Mereka bukan termasuk kalangan akademisi seperti pengertian yang lazim dipahami. Namun, semangat mereka meningkatkan minat baca masyarakat patut diacungkan Jempol. Mulai dari Bemo hingga tukang tambal ban turut serta menumbuhkan minat baca dengan Pustaka Bergerak.
Mereka terbilang aktivis penggenjot minat baca. Profesi utama mereka antara lain sopir angkot, sopir bemo, kuli bangunan, hingga tukang tambal ban.
Ada juga supir bemo bernama Sutino alias Kinong. Pria tua ini telah narik bemo sejak 1976. Bemonya digunakan untuk menarik penumpang pada pagi hari. Sore harinya, rak-rak berisi buku dipajang di bagian belakang.
Ada dosen-dosen perguruan tinggi swasta yang membantu aktivitas Kinong. Maka sejak 2013, bemonya juga menjadi perpustakaan keliling. Pernah sekali waktu kendaraanya kena razia. Namun dia menyatakan bemo ini adalah peninggalan bersejarah dari era Presiden Sukarno.
Ada lagi Sugeng Haryono (33), seorang tukang tambal ban yang menggerakan sepeda motornya sebagai perpustakaan. Dia namai sepeda motornya itu sebagai Motor Pustaka. Jokowi sempat menjajal duduk di atas motor itu tadi pagi.
Sehari-harinya, Sugeng biasa berkeliling empat desa di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. 100 Buku hingga 120 buku biasa dia bawa.
Jokowi menilai aktivisme mereka ini sebagai hal yang luar biasa.
Jokowi mengatakan ini merupakan sebuah gerakan yang bagus, tidak disentuh pemerintah, tetapi mereka bergerak sendiri.
Bahkan, news anchor kondang Najwa Shihab juga terlihat hadir mendukung pustaka baca tersebut.