Tentara Sinyal di Perbatasan RI-Timor Leste

Tentara sinyal ini bukanlah tentara militer sungguhan‎, namun merupakan karyawan Telkomsel yang ditempatkan di perbatasan Atambua, kota terdepan Indonesia yang tak jauh dari perbatasan Timor Leste.
Mereka adalah Manager Branch Telkomsel Kupang Dhody Irawan Wijaya (35), bapak dua anak asal Tangerang Selatan. Manager Network Service Area Kupang, Zaki Fithra (35), bapak dua anak dari Surabaya. Staf Telkomsel di Atambua, Petra Radityo Nugroho (26), pria lajang asal Bekasi. Ada pula  Manager Media Relations Aldin Hasyim.
Tugas mereka adalah mencari pelanggan serta mengamankan sinyal di pelosok-pelosok.
Jika ada gangguan mereka harus sigap menanganinya. Mereka akan mengecek menara BTS untuk menjaga sinyal tetap bagus.
Meski demikian, sinyal Telkomsel beradu dengan sinyal dari Timor Leste, yakni Telemor dan Telkomcel. Bila listrik PLN padam dan baterai di menara base transceiver station (BTS) Telkomsel sudah kehabisan tenaga, sinyal dari Timor Leste akan masuk 'menginvasi' ponsel-ponsel warga setempat.
Pasukan Sinyal Telkomsel melakukan pengecekan dan perawatan di Base Transceiver Station (BTS) Lekmanen, Atambua, NTT.
Di era teknologi informasi seperti saat ini, sinyal telekomunikasi punya arti penting bagi hajat hidup orang banyak. Perebutan sinyal di udara bak peperangan menuju ponsel-ponsel di tangan warga. Fenomena ini dirasakan orang-orang di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, dan di Timor Leste.
Menara BTS yang tinggi dan berangin bakal dipanjat, dengan peralatan yang menjamin keselamatan tentunya.‎
Tentara sinyal ini bukanlah tentara militer sungguhan‎, namun merupakan karyawan Telkomsel yang ditempatkan di perbatasan Atambua, kota terdepan Indonesia yang tak jauh dari perbatasan Timor Leste.
Mereka adalah Manager Branch Telkomsel Kupang Dhody Irawan Wijaya (35), bapak dua anak asal Tangerang Selatan. Manager Network Service Area Kupang, Zaki Fithra (35), bapak dua anak dari Surabaya. Staf Telkomsel di Atambua, Petra Radityo Nugroho (26), pria lajang asal Bekasi. Ada pula  Manager Media Relations Aldin Hasyim.
Tugas mereka adalah mencari pelanggan serta mengamankan sinyal di pelosok-pelosok.
Jika ada gangguan mereka harus sigap menanganinya. Mereka akan mengecek menara BTS untuk menjaga sinyal tetap bagus.
Meski demikian, sinyal Telkomsel beradu dengan sinyal dari Timor Leste, yakni Telemor dan Telkomcel. Bila listrik PLN padam dan baterai di menara base transceiver station (BTS) Telkomsel sudah kehabisan tenaga, sinyal dari Timor Leste akan masuk menginvasi ponsel-ponsel warga setempat.
Pasukan Sinyal Telkomsel melakukan pengecekan dan perawatan di Base Transceiver Station (BTS) Lekmanen, Atambua, NTT.
Di era teknologi informasi seperti saat ini, sinyal telekomunikasi punya arti penting bagi hajat hidup orang banyak. Perebutan sinyal di udara bak peperangan menuju ponsel-ponsel di tangan warga. Fenomena ini dirasakan orang-orang di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, dan di Timor Leste.
Menara BTS yang tinggi dan berangin bakal dipanjat, dengan peralatan yang menjamin keselamatan tentunya.‎