Sinrilik atau sajak dalam bahasa Makassar berarti pertunjukan seni bertutur masyarakat suku Makassar yang telah dilakukan sejak dahulu.
Sinrilik juga merupakan sebuah kisah atau narasi tertentu yang disampaikan atau diceritakan dalam bentuk lantunan irama dengan iringan alat musik.
Bentuk narasinya mirip puisi atau syair dipadu dengan kata-kata yang tepat dan terdapat berulangkali pengulangan-pengulangan lirik atau repetisi.
Pada umumnya sinrilik dilantunkan oleh seorang pria, bisa dengan diiringi alunan alat musik dan bisa pula tidak.
Sinrilik ini terbagi dalam dua kategori yaitu sinrilik bosi timurung dan sinrilik pakesok-kesok. Setiap orang dapat mempelajari sinrilik, sehingga seorang passinrilik bisa saja datang dari berbagai bidang profesi seperti petani, nelayan, ataupun guru.
Sinlirik pakesok-kesok yang cukup dominan dimainkan adalah 'Sinlirik Kappalak Tallumbatua yang merupakan cerita berlatar sejarah perjuangan masyarakat Gowa.
Rukanti Kresnaningsih, istri dari legenda Pasinlirik Sirajuddin Daeng Bantang mengatakan kesenian khas Makassar ini juga pernah dipamerkan di Eropa pada tahun 1993.
Tak hanya itu, menurut Rukanti sinlirik juga cukup terkenal di Afrika Selatan.