Hingga kini masjid itu masih tetap digunakan oleh masyarakat Cirebon sebagai tempat beribadah sekaligus tempat berlangsungnya beberapa ritual keagamaan lainnya.
Uniknya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa keraton Kasepuhan Cirebon, adzan dilantunkan oleh 7 orang sekaligus. Itulah mengapa disebut adzan pitu (pitu = tujuh). Wali Songo berperan besar terhadap pembangunan masjid ini.
Sunan Gunung Jati yang bertindak sebagai ketua pembangunan masjid ini menunjuk Sunan Kalijaga sebagai arsiteknya. Nama masjid ini sendiri diambil dari kata “sang” yang artinya keagungan, “cipta” yang artinya dibangun, dan “rasa” yang artinya digunakan.
Seorang pengunjung mengambil air wudhu di air pancuran yang mengalir dalam gentong penampungan air yang cukup besar.
Selain keunikan di bidang arsitekturnya yang khas bercorak hindu dengan warna merah, ada tradisi unik lainnya yang mungkin hanya ada di Indonesia, bahkan mungkin satu-satunya di dunia. Adzan pitu merupakan tradisi yang dilakukan sejak sekitar 500 tahun silam.
Sebuah pintu masuk ruang utama masjid pun terlihat sangat kecil. Seperti yang terlihat pada gambar. Masyarakat memasuki dengan cara menunduk seperti ini.
Bila dulu adzan pitu dilantunkan setiap waktu sholat tiba, kini adzan pitu hanya dilakukan pada saat sholat Jumat saja, pada adzan yang pertama. Keunikan lain dari masjid ini adalah tidak mempunyai kubah.