Demo Trump, Warga Yaman di New York Salat Berjamaah

Ratusan warga keturunan Yaman di New York, Amerika Serikat, menggelar salat berjamaah di terkait protes kebijakan imigrasi President Donald Trump, Kamis (2/2/2017).
Ini penampakan ratusan warga keturunan Yaman yang menggelar salat berjamaah di tengah kota New York. REUTERS/Lucas Jackson.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (3/2/2017), kebanyakan toko kelontong dan restoran milik warga AS-Yaman di New York tutup pada Kamis (2/2) waktu setempat sebagai bentuk protes atas kebijakan Trump yang kontroversial. Spencer Platt/Getty Images.
Kebijakan itu melarang warga tujuh negara mayoritas muslim termasuk Yaman, masuk ke AS setidaknya selama 90 hari ke depan. REUTERS/Lucas Jackson.
Para pemilik toko dan restoran itu berbondong-bondong ikut aksi protes yang dikoordinasikan oleh Jaringan Komunitas Muslim dan Komunitas Yaman Amerika. Dampak dari penutupan ini, warga AS yang hendak makan siang harus mencari tempat makan lainnya. REUTERS/Stephanie Keith.
Warga yang berunjuk rasa melambaikan bendera AS dan bendera Yaman, sambil meneriakkan 'Bersatu kita bangkit melawan larangan muslim' dan 'USA'. Mereka juga membawa poster bertuliskan 'Muslim Lives Matter' juga 'Kebencian tidak akan membuat kita hebat' dan 'Tuan Trump, dari mana asal istri Anda?' merujuk pada Ibu Negara Melania yang lahir di Slovenia. Spencer Platt/Getty Images.
Saat hari beranjak petang, kumandang adzan menggema dari pengeras suara yang dipasang di luar Brooklyn Borough Hall, lokasi unjuk rasa. Demonstran yang mayoritas muslim, berjajar menghadap kiblat dan melakukan salat maghrib berjamaah di tengah kota New York. REUTERS/Stephanie Keith.
Brooklyn Borough Hall yang biasanya ramai orang, tiba-tiba sunyi. Suasana sangat khidmat, hanya terdengar suara deru helikopter yang mengudara untuk memantau aksi protes ini. Mereka yang non-muslim berdiri di tepi, menunggu dan memperhatikan dalam tenang dan penuh hormat. REUTERS/Stephanie Keith.
Ratusan warga keturunan Yaman di New York, Amerika Serikat, menggelar salat berjamaah di terkait protes kebijakan imigrasi President Donald Trump, Kamis (2/2/2017).
Ini penampakan ratusan warga keturunan Yaman yang menggelar salat berjamaah di tengah kota New York. REUTERS/Lucas Jackson.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (3/2/2017), kebanyakan toko kelontong dan restoran milik warga AS-Yaman di New York tutup pada Kamis (2/2) waktu setempat sebagai bentuk protes atas kebijakan Trump yang kontroversial. Spencer Platt/Getty Images.
Kebijakan itu melarang warga tujuh negara mayoritas muslim termasuk Yaman, masuk ke AS setidaknya selama 90 hari ke depan. REUTERS/Lucas Jackson.
Para pemilik toko dan restoran itu berbondong-bondong ikut aksi protes yang dikoordinasikan oleh Jaringan Komunitas Muslim dan Komunitas Yaman Amerika. Dampak dari penutupan ini, warga AS yang hendak makan siang harus mencari tempat makan lainnya. REUTERS/Stephanie Keith.
Warga yang berunjuk rasa melambaikan bendera AS dan bendera Yaman, sambil meneriakkan Bersatu kita bangkit melawan larangan muslim dan USA. Mereka juga membawa poster bertuliskan Muslim Lives Matter juga Kebencian tidak akan membuat kita hebat dan Tuan Trump, dari mana asal istri Anda? merujuk pada Ibu Negara Melania yang lahir di Slovenia. Spencer Platt/Getty Images.
Saat hari beranjak petang, kumandang adzan menggema dari pengeras suara yang dipasang di luar Brooklyn Borough Hall, lokasi unjuk rasa. Demonstran yang mayoritas muslim, berjajar menghadap kiblat dan melakukan salat maghrib berjamaah di tengah kota New York. REUTERS/Stephanie Keith.
Brooklyn Borough Hall yang biasanya ramai orang, tiba-tiba sunyi. Suasana sangat khidmat, hanya terdengar suara deru helikopter yang mengudara untuk memantau aksi protes ini. Mereka yang non-muslim berdiri di tepi, menunggu dan memperhatikan dalam tenang dan penuh hormat. REUTERS/Stephanie Keith.