Staf Mogok, Pengguna Kereta Komuter London Telantar

Dampak dari aksi ini, para pengguna komuter di Clapham Junction, yang merupakan pusat transit utama di London bagian selatan, terpaksa dievakuasi pada Senin (9/1) pagi waktu setempat karena stasiun terlalu padat.  REUTERS/Stefan Wermuth.
Untuk berangkat kerja, penumpang terpaksa masuk ke dalam kereta yang penuh sesak. REUTERS/Stefan Wermuth.
Aksi mogok kerja ini sudah berlangsung selama 24 jam, sejak para staf meninggalkan pekerjaan mereka pada Minggu (8/1) malam waktu setempat. Aksi semacam ini bukan yang pertama terjadi di London. Untuk kali ini, mogok kerja dipicu persoalan pemecatan dan penempatan staf. REUTERS/Dylan Martinez.
Berdesakan di dalam kereta atau harus menunggu bus selama berjam-jam di tengah cuaca dingin, gelap dan lembab, membuat banyak pengguna kereta komuter London frustrasi. REUTERS/Dylan Martinez.
Bus-bus tambahan dikerahkan untuk menampung para pengguna komuter yang tidak kebagian kereta. REUTERS/Dylan Martinez.
Namun sayangnya, antrean panjang dan kepadatan lalu lintas membuat orang-orang memilih berjalan kaki. REUTERS/Dylan Martinez.
Dampak dari aksi ini, para pengguna komuter di Clapham Junction, yang merupakan pusat transit utama di London bagian selatan, terpaksa dievakuasi pada Senin (9/1) pagi waktu setempat karena stasiun terlalu padat.  REUTERS/Stefan Wermuth.
Untuk berangkat kerja, penumpang terpaksa masuk ke dalam kereta yang penuh sesak. REUTERS/Stefan Wermuth.
Aksi mogok kerja ini sudah berlangsung selama 24 jam, sejak para staf meninggalkan pekerjaan mereka pada Minggu (8/1) malam waktu setempat. Aksi semacam ini bukan yang pertama terjadi di London. Untuk kali ini, mogok kerja dipicu persoalan pemecatan dan penempatan staf. REUTERS/Dylan Martinez.
Berdesakan di dalam kereta atau harus menunggu bus selama berjam-jam di tengah cuaca dingin, gelap dan lembab, membuat banyak pengguna kereta komuter London frustrasi. REUTERS/Dylan Martinez.
Bus-bus tambahan dikerahkan untuk menampung para pengguna komuter yang tidak kebagian kereta. REUTERS/Dylan Martinez.
Namun sayangnya, antrean panjang dan kepadatan lalu lintas membuat orang-orang memilih berjalan kaki. REUTERS/Dylan Martinez.