Ratusan nelayan ikut dalam acara ini. Tak hanya para nelayan, penggiat wisata dan wisatawan Pantai Watudodol juga turut dalam upacara yang digelar perdana ini. Mereka berbaris di pinggir pantai Watudodol. Tak lupa, mereka membawa alat untuk melaut seperti pancing dan jala.
Masing-masing peserta upacara menggunakan pelampung keselamatan pula. Sementara petugas pengibar bendera dan petugas upacara dari Kesatuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Banyuwangi.
Upacara bendera detik-detik Proklamasi juga digelar ratusan 'wong cilik' warga Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Di desa itu, tepat di kaki Gunung Raung.
Karena peserta upacara dari segala umur dan pekerjaan, pelaksanaan pun jadi terlihat lebih unik. Anak-anak hanya mengenakan pakaian sehari-hari tak seragam. Begitu juga kalangan dewasa. Bahkan, mereka yang sedang menggarap sawah, tetap mengenakan busana penuh lumpur. Lengkap dengan caping dan alat pertanian, seperti sabit, cangkul serta tangki semprot. Kebanyakan mereka hanya menggunakan sandal jepit atau tanpa alas kaki.