Rangkaian ritual bakar tongkang atau dalam istilah Tionghoa dengan sebutan 'go gwee cap lak' kembali diselenggarakan warga etnis Tionghoa di Bagansiapiapi, Provinsi Riau, Senin (20/6).
Usai dibuat selama lebih dari sebulan, replika tongkang hari ini akhirnya selesai dikerjakan dan diarak memutari kawasan sekitar Klenteng Ing Hock Khing agar warga bisa melihatnya.
Tongkang sepanjang sekitar 8 meter tersebut diarak oleh ribuan orang sambil memegang hio memutari kawasan Klenteng Ing Hock Khing.
Selain mengarak tongkang, masyarakat Tionghoa juga mengarak berbagai ornamen kepercayaan mereka.
Setelah diarak berkeliling, tongkang tersebut kemudian ditempatkan di depan Klenteng Ing Hock Khing untuk disembahyangkan. Rencananya tongkang tersebut akan dibawa ke tempat pembakaran dan dibakar esok sore.
Warga tampak mengabadikan momen tersebut dengan ponsel.
Bakar tongkang sendiri merupakan bentuk pemujaan terhadap dewa laut, acara biasanya diawali dengan prosesi sembahyang untuk mengundang dewa langit kemudian mengarak tongkang atau kapal keliling Bagansiapiapi lalu dibakar.
Karena popularitasnya tradisi tahunan ini berhasil masuk menjadi salah satu nominasi "Anugerah Pesona Indonesia" untuk kategori festival budaya terpopuler.