Sudah sejak Selasa (12/4) sore kaki 9 wanita tersebut dicor dengan semen.
Mereka sempat melakukan aksi di depan Istana kemudian pindah ke LBH Jakarta.
Di LBH Jakarta ibu-ibu ini tidur dan makan, serta melakukan kegiatan aksi.
Ada dua orang yang membantu mereka bila hendak ke WC. Ibu-ibu ini menyimpan tekad, lahan pertanian mereka tetap ada tak jadi pabrik.
Sebenarnya ibu-ibu ini sudah mengadu ke Pemprov Jateng dan aparat terkait, tetapi tidak ada hasil.
Di LBH Jakarta, mereka didampingi Kontras, serta beberapa petani dari Kendeng. Ada juga dari Komnas Perempuan yang hadir menemani ibu-ibu ini.
Sembilan perempuan yakni, Supini, Surani, Riem Ambarwati, Deni, Ngadinah, Sukinah, Karsupi, Murtini dan Surani yang datang dari Pengunungan Kendeng, Jawa Tengah.