Bus Feeder Mulai Beroperasi

    Bus feeder melintas di Bundaran HI, Jakarta. Lamhot Aritonang/detikFoto.

    Bus feeder itu dilengkapi pintu tengah untuk mengangkut penumpang dari halte TransJakarta. Lamhot Aritonang/detikFoto.

Namun yang sedikit berbeda, tidak terlihat ada seorang kernet pun di dalam seperti dalam Kopaja AC. Artinya, tidak ada lagi biaya tambahan yang dikenakan ke para penumpang. Lamhot Aritonang/detikFoto.
Kini, naik bus feeder cukup sekali membayar Rp 3.500 di halte busway dan halte khusus pengumpan yang akan dibangun di beberapa titik. Lamhot Aritonang/detikFoto.
Tak hanya itu, bus feeder juga tidak terlihat menarik ataupun menurunkan penumpang sembarangan di tengah jalan. Ini menandakan sopir bus tidak lagi dikejar oleh setoran, sebab kini dengan sistem rupiah per kilometer (Rp/Km) mereka digaji dengan besaran angka 2 kali di atas UMP. Lamhot Aritonang/detikFoto.
    Bus feeder melintas di Bundaran HI, Jakarta. Lamhot Aritonang/detikFoto.
    Bus feeder itu dilengkapi pintu tengah untuk mengangkut penumpang dari halte TransJakarta. Lamhot Aritonang/detikFoto.
Namun yang sedikit berbeda, tidak terlihat ada seorang kernet pun di dalam seperti dalam Kopaja AC. Artinya, tidak ada lagi biaya tambahan yang dikenakan ke para penumpang. Lamhot Aritonang/detikFoto.
Kini, naik bus feeder cukup sekali membayar Rp 3.500 di halte busway dan halte khusus pengumpan yang akan dibangun di beberapa titik. Lamhot Aritonang/detikFoto.
Tak hanya itu, bus feeder juga tidak terlihat menarik ataupun menurunkan penumpang sembarangan di tengah jalan. Ini menandakan sopir bus tidak lagi dikejar oleh setoran, sebab kini dengan sistem rupiah per kilometer (Rp/Km) mereka digaji dengan besaran angka 2 kali di atas UMP. Lamhot Aritonang/detikFoto.