Perjalanan Try Sutrisno, dari Kacung Tentara Sampai Kursi Wapres

Try Sutrisno bercerita soal perjalanan hidupnya.
"Saya bukan angkatan '45. Sewaktu perang gerilya itu umur saya baru 13 tahun. Dulu masih jadi kacungnya tentara. Pesuruh, bersihkan senjata, sepatu, bawa makanannya," kata Try.
Waktu demi waktu berjalan dan akhirnya Try masuk TNI.
Karier Try bisa dibilang cemerlang dan loyalitasnya tak diragukan lagi. Dari menjadi ajudan Presiden Soeharto, kemudian hari dia pun terpilih untuk menjadi Wakil Presiden tahun 1993-1998.
Try juga banyak bercerita tentang kegigihan para pahlawan yang selayaknya dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.
Satu per satu pertanyaan dilayangkan dan dijawab detil oleh Try yang bisa dibilang ikut menyaksikan sejarah perjuangan bangsa.

    Amat santai dan mengalir pada pembicaraan sore itu, sampai-sampai tak menyangka bahwa dia pernah menjadi orang nomor dua RI di masa orde baru.

Kini Wakil Presiden RI periode 1993-1998 itu mengisi hari-harinya dengan kegiatan sosial.
Try Sutrisno bercerita soal perjalanan hidupnya.
Saya bukan angkatan '45. Sewaktu perang gerilya itu umur saya baru 13 tahun. Dulu masih jadi kacungnya tentara. Pesuruh, bersihkan senjata, sepatu, bawa makanannya, kata Try.
Waktu demi waktu berjalan dan akhirnya Try masuk TNI.
Karier Try bisa dibilang cemerlang dan loyalitasnya tak diragukan lagi. Dari menjadi ajudan Presiden Soeharto, kemudian hari dia pun terpilih untuk menjadi Wakil Presiden tahun 1993-1998.
Try juga banyak bercerita tentang kegigihan para pahlawan yang selayaknya dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.
Satu per satu pertanyaan dilayangkan dan dijawab detil oleh Try yang bisa dibilang ikut menyaksikan sejarah perjuangan bangsa.
    Amat santai dan mengalir pada pembicaraan sore itu, sampai-sampai tak menyangka bahwa dia pernah menjadi orang nomor dua RI di masa orde baru.
Kini Wakil Presiden RI periode 1993-1998 itu mengisi hari-harinya dengan kegiatan sosial.