Hio buatan tangan Suparno dan karyawannya harus bersaing dengan hio impor dari Taiwan, China dan Singapura yang terbuat dari mesin.
Cuaca menjadi kendala dalam produksi hio karena adonan hio yang sudah dilekatkan pada lidi harus dijemur tiga hari.
Suparno mengakui hio impor lebih murah dan bagus karena terbuat dari mesin. Namun ia tetap gigih meneruskan usaha yang sudah digelutinya sejak tahun 2000 silam.
Setelah diberi warna, hio buatan Suparno dijemur lagi selama satu hari dan siap diedarkan. Pihak pemesan nantinya bisa membubuhi wewangian sesuai selera.
