Pernak-pernik Sekaten

Ibu-ibu sepuh dari pedesaan di Jawa Tengah dan bahkan Jawa Timur ini rela seharian duduk beralas tikar seadanya di depan bangsal gamelan di halaman Masjid Agung Surakarta. Mereka percaya mengunyah sirih sembari mendengarkan lantunan gamelan Sekaten akan membuat mereka awet muda.
Penjual bunga juga selalu menjadi peserta yang tak pernah absen dalam perayaan Sekaten. Wewangian, baik itu bunga, dupa, maupun minyak, selalu menjadi bagian penting pada setiap ritus kepercayaan tradisional kita dalam memanjatkan pengharapan kepada Sang Maha Kuasa.
Kuda kepang dan cemeti merupakan souvenir khas perayaan Sekaten. Dari keberadaan kedua benda tersebut, akan segera terlacak ciri kerajaan Dinasti Mataram Islam (Surakarta dan Yogyakarta) sebagai kerajaan agraris.
Brondong, makanan ringan tradisional yang amat digemari anak-anak di masa lalu. Hingga saat ini brondong masih terus hadir dengan berbagai bentuk kemasan agar tetap menarik perhatian anak-anak.
Seakan tak mau hilang dan tak mau absen untuk berpesta, mainan-maninan tradisional yang sederhana ini terus bertahan dari gempuran maraknya mainan modern yang semakin canggih.
Masih bertahan dengan bahan, bentuk maupun cara kerja yang lama, mainan tradisinal ini tetap menjadi incaran anak-anak yang mengunjungi Sekaten.
Perahu mainan juga dijajakan.
Para awak 'tong setan' sedang memanfaatkan waktu luang untuk beristirahat. Permainan 'tong setan' juga menjadi bagian lekat yang selalu hadir di setiap Sekaten digelar.
Ibu-ibu sepuh dari pedesaan di Jawa Tengah dan bahkan Jawa Timur ini rela seharian duduk beralas tikar seadanya di depan bangsal gamelan di halaman Masjid Agung Surakarta. Mereka percaya mengunyah sirih sembari mendengarkan lantunan gamelan Sekaten akan membuat mereka awet muda.
Penjual bunga juga selalu menjadi peserta yang tak pernah absen dalam perayaan Sekaten. Wewangian, baik itu bunga, dupa, maupun minyak, selalu menjadi bagian penting pada setiap ritus kepercayaan tradisional kita dalam memanjatkan pengharapan kepada Sang Maha Kuasa.
Kuda kepang dan cemeti merupakan souvenir khas perayaan Sekaten. Dari keberadaan kedua benda tersebut, akan segera terlacak ciri kerajaan Dinasti Mataram Islam (Surakarta dan Yogyakarta) sebagai kerajaan agraris.
Brondong, makanan ringan tradisional yang amat digemari anak-anak di masa lalu. Hingga saat ini brondong masih terus hadir dengan berbagai bentuk kemasan agar tetap menarik perhatian anak-anak.
Seakan tak mau hilang dan tak mau absen untuk berpesta, mainan-maninan tradisional yang sederhana ini terus bertahan dari gempuran maraknya mainan modern yang semakin canggih.
Masih bertahan dengan bahan, bentuk maupun cara kerja yang lama, mainan tradisinal ini tetap menjadi incaran anak-anak yang mengunjungi Sekaten.
Perahu mainan juga dijajakan.
Para awak 'tong setan' sedang memanfaatkan waktu luang untuk beristirahat. Permainan 'tong setan' juga menjadi bagian lekat yang selalu hadir di setiap Sekaten digelar.