Pameran Wayang di Mexico City

Pameran ini diadakan dari 9 sampai 23 November 2012, menampilkan koleksi wayang kulit dan golek dari grup kesenian Indonesia di Mexico City yang bernama Indra Swara. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pameran bertajuk "Exposicion de Titeres de Indonesia" ini dimaksudkan untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Nusantara di negara Amerika Latin tersebut. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pameran wayang ini digagas oleh grup kesenian Indonesia yang berada di Mexico City, yang bernama Indra Swara. Di akhir tahun grup ini juga akan menggelar pameran kebudayaan Indonesia di mal terbesar di Meksiko. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pedro Cruz (kanan) dari Torre Mayor bersama eksekutif galleria centro itaucard. Dengan ketinggian 225 meter, Torre Mayor pernah jadi bangunan tertinggi se-Amerika Latin sebelum dilampaui Ocean Two (246 meter) di Panama City pada 2010. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
(Ki-ka) Fitra Kusumo dan Dulce Maria dari Indra Swara bersama Eny dari Batik Indonesia, Antonius de Hori dari Arte Indo, serta Fabian Ramirez dari pihak sponsor. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pameran ini diadakan dari 9 sampai 23 November 2012, menampilkan koleksi wayang kulit dan golek dari grup kesenian Indonesia di Mexico City yang bernama Indra Swara. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pameran bertajuk Exposicion de Titeres de Indonesia ini dimaksudkan untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Nusantara di negara Amerika Latin tersebut. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pameran wayang ini digagas oleh grup kesenian Indonesia yang berada di Mexico City, yang bernama Indra Swara. Di akhir tahun grup ini juga akan menggelar pameran kebudayaan Indonesia di mal terbesar di Meksiko. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
Pedro Cruz (kanan) dari Torre Mayor bersama eksekutif galleria centro itaucard. Dengan ketinggian 225 meter, Torre Mayor pernah jadi bangunan tertinggi se-Amerika Latin sebelum dilampaui Ocean Two (246 meter) di Panama City pada 2010. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).
(Ki-ka) Fitra Kusumo dan Dulce Maria dari Indra Swara bersama Eny dari Batik Indonesia,  Antonius de Hori dari Arte Indo, serta Fabian Ramirez dari pihak sponsor. (Dok. Fitra Ismu Kusumo).