Barang Bawaan Haji Mulai Menyusut

Seorang petugas Garuda Indonesia mensosialisasikan ulang peraturan tentang barang-barang yang tidak diperkenankan masuk kabin pesawat. Peraturan ini telah disosialisasikan sejak sesi manasik hingga di maktab jamaah di Makkah.
Kaki boneka mainan unta menyembul dari balik mukena seorang hajah yang sedang antri di pos imigrasi. Agar lolos dari pemeriksaan petugas Garuda Indonesia, oleh-oleh yang cukup besar ukurannya itu disembunyikan dalam mukena.
Tumpukan barang bawaan kabin yang terjaring sweeping di King Abdulazis International Airport. Seluruh barang-barang ini tidak akan dikirimkan kepada pemiliknya di Indoenesia.
Masih ada yang berniat membawa bed cover masuk kabin pesawat.
Paling banyak terjaring sweeping barang bawaan kabin adalah peralatan memasak.
Bahkan ada yang membawa pulang rice cooker. Peralatan masak itu dipergunakan jamaah haji selama berada di tenda maktabnya.
Menata ulang tas bawaan kabinnya sehingga semua barang oleh-oleh tetap bisa dibawa pulang.
Jamaah yang selesai menata ulang tas kabin bawaannya, memilih memanfaatkan waktu menunggu pesawat untuk beristirahat.
Atau sekedar mengisi perut di kedai-kedai sederhana. Fasilitas di terminal barat King Abdulazis Airport yang dipakai Garuda Indonesia untuk memulangkan jamaah haji, tergolong minim.
Tetapi mushola yang disediakan cukup luas dan representatif.
Seorang petugas Garuda Indonesia mensosialisasikan ulang peraturan tentang barang-barang yang tidak diperkenankan masuk kabin pesawat. Peraturan ini telah disosialisasikan sejak sesi manasik hingga di maktab jamaah di Makkah.
Kaki boneka mainan unta menyembul dari balik mukena seorang hajah yang sedang antri di pos imigrasi. Agar lolos dari pemeriksaan petugas Garuda Indonesia, oleh-oleh yang cukup besar ukurannya itu disembunyikan dalam mukena.
Tumpukan barang bawaan kabin yang terjaring sweeping di King Abdulazis International Airport. Seluruh barang-barang ini tidak akan dikirimkan kepada pemiliknya di Indoenesia.
Masih ada yang berniat membawa bed cover masuk kabin pesawat.
Paling banyak terjaring sweeping barang bawaan kabin adalah peralatan memasak.
Bahkan ada yang membawa pulang rice cooker. Peralatan masak itu dipergunakan jamaah haji selama berada di tenda maktabnya.
Menata ulang tas bawaan kabinnya sehingga semua barang oleh-oleh tetap bisa dibawa pulang.
Jamaah yang selesai menata ulang tas kabin bawaannya, memilih memanfaatkan waktu menunggu pesawat untuk beristirahat.
Atau sekedar mengisi perut di kedai-kedai sederhana. Fasilitas di terminal barat King Abdulazis Airport yang dipakai Garuda Indonesia untuk memulangkan jamaah haji, tergolong minim.
Tetapi mushola yang disediakan cukup luas dan representatif.