Seorang jamaah haji yang hendak pulang ke Indonesia, meminum air zam-zam bawaannya yang tidak lolos sweeping kuota bagasi kabin.
Bebebapa wadah kapasitas dua hingga lima liter berisi air zam-zam di antara barang-barang lain yang semula hendak bawa pemiliknya masuk kabin pesawat.
Mencari-cari air zam-zam miliknya untuk diselamatkan agar tidak tercecer percuma di King Abdulazis International Airport, Jeddah.
Memindahkan air zam-zam ke botol lebih kecil untuk diminum sembari menunggu keberangkatan pesawat.
Berbagi air zam-zam dengan yang lain. Pokoknya jangan sampai air yang diperoleh dengan susah payah itu tersia-sia.
Ada yang tetap ingin dibawa pulang ke kampung halaman sebab merupakan titipan dari kerabatnya.
Tumpukan air zam-zam yang sudah dikemas di Posko Garuda Indonesia di Madinatul Hujaj, Jeddah. Setiap orang jamaah haji akan memperoleh jatah air zam-zam sebanyak lima liter.
Air zam-zam ini akan masuk bagasi pesawat dan akan dibagikan kepada jamaah haji setibanya mereka di embarkasinya masing-masing.
Setumpuk air zam-zam untuk jamaah haji dibawa masuk ke gudang Garuda Indonesia.
Jamaah haji plus masih bisa membawa tambahan air zam-sam, tapi harus dikemas dengan safewrap seperti ini. Biaya pengemasannya hanya SR 10 (SR = Rp 2700).