Peluru Tajam di Sengketa Agraria Ditemukan

Anggota Komnas HAM Nurcholis menunjukan magasin dan peluru tajam di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (13/8). Komnas HAM menyesalkan polisi yang mengerahkan pasukan dalam jumlah besar untuk menangani aksi petani.
Nurcholis menunjukan peluru karet yang ditemukan di lokasi kejadian, namun jumlahnya lebih sedikit dari peluru tajam.
Komnas HAM meminta kepolisian tidak lagi bertindak represif menghadapi petani dan konflik agraria. Seorang korban anak-anak ditemukan tewas dengan lubang sangar besar di bagian kepala. Foto korban tidak bisa dipublikasikan dengan alasan ketidakpantasan.
Peta lokasi kejadian menunjukan desa Limbang Jaya dan Tanjung Pinang dikepung Brimob.
Komnas HAM meminta pemerintah setempat, DPRD dan instansi sipil menyelesaikan setiap persoalan agraria dan tidak mengedepankan aksi kekerasan.
Anggota Komnas HAM Nurcholis menunjukan magasin dan peluru tajam di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (13/8). Komnas HAM menyesalkan polisi yang mengerahkan pasukan dalam jumlah besar untuk menangani aksi petani.
Nurcholis menunjukan peluru karet yang ditemukan di lokasi kejadian, namun jumlahnya lebih sedikit dari peluru tajam.
Komnas HAM meminta kepolisian tidak lagi bertindak represif menghadapi petani dan konflik agraria. Seorang korban anak-anak ditemukan tewas dengan lubang sangar besar di bagian kepala. Foto korban tidak bisa dipublikasikan dengan alasan ketidakpantasan.
Peta lokasi kejadian menunjukan desa Limbang Jaya dan Tanjung Pinang dikepung Brimob.
Komnas HAM meminta pemerintah setempat, DPRD dan instansi sipil menyelesaikan setiap persoalan agraria dan tidak mengedepankan aksi kekerasan.