Mengintip Upacara Kasada di Bromo

Suku Tengger dikenal memegang teguh pada adat dan istiadat Hindu lama yang menjadi pedoman hidupnya. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Yadnya Kasada atau Kasodo yang digelar setiap bulan Kasada hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Sesajen daging dan sayur mayur yang dikemas di kulit kerbau dibagikan ke warga Tengger yang hadir di Pura Luhur Poten, lalu kemudian dibawa ke kawah untuk di 'persembahkan' ke Kawah. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Warga Tengger lainnya banyak yang mengais rezeki di lereng kawah untuk berebut sesajen yang dilemparkan ke kawah. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Ribuan wisatawan menyemut di puncah Gunung Bromo untuk menyaksikan upacara adat tahunan itu. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Upacara sesembahan atau sesajen ini adalah untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur, terutama Roro Anteng (Putri Raja Majapahit) dan Joko Seger (Putra Brahmana). (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Sebelum puncak acara Kasada, warga Tengger terlebih dahulu menggelar ritual di Watu Dukun yang berada di lautan pasir dengan dipimpin dukun. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Suku Tengger dikenal memegang teguh pada adat dan istiadat Hindu lama yang menjadi pedoman hidupnya. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Yadnya Kasada atau Kasodo yang digelar setiap bulan Kasada hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Sesajen daging dan sayur mayur yang dikemas di kulit kerbau dibagikan ke warga Tengger yang hadir di Pura Luhur Poten, lalu kemudian dibawa ke kawah untuk di persembahkan ke Kawah. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Warga Tengger lainnya banyak yang mengais rezeki di lereng kawah untuk berebut sesajen yang dilemparkan ke kawah. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Ribuan wisatawan menyemut di puncah Gunung Bromo untuk menyaksikan upacara adat tahunan itu. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Upacara sesembahan atau sesajen ini adalah untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur, terutama Roro Anteng (Putri Raja Majapahit) dan Joko Seger (Putra Brahmana). (Budi Sugiharto/detikSurabaya)
Sebelum puncak acara Kasada, warga Tengger terlebih dahulu menggelar ritual di Watu Dukun  yang berada di lautan pasir dengan dipimpin dukun. (Budi Sugiharto/detikSurabaya)