Yuk, Melihat Sekolah Terbuka Anak TKI di Malaysia

Gedung SD Terbuka di Sapi 2, Sandakan, Sabah,Malaysia. Andi Saputra/detikcom.
Dalam satu kelas terdapat dua guru yang mengajar. Satu guru dari program CLC sudah tentu mengajar kurikulum Indonesia dengan bahasa Indonesia baku sedangkan satu guru dari program Humana Borneo Aid mengajar anak TKI dengan kurikulum Sekolah Kerajaan Malaysia dengan gaya Melayu Malaysia. Andi Saputra/detikcom.
Untuk pendidikan non formal, saat ini ada 3.276 anak yang sekolah di sekolah dasar CLC, sementara yang sekolah di LC Humana Borneo Aid ada 7.796 siswa. Andi Saputra/detikcom.
Bus sekolah mengantarkan anak-anak ke mess. Mereka anak-anak TKI yang telah hidup turun temurun di tengah hutan sawit. Andi Saputra/detikcom.
Dari sekitar 52 ribu anak TKI yang berusia antara 6 hingga 12 tahun, baru sekitar 12 ribuan yang sudah diikutsertakan dalam program Community Learning Centre (CLC)) bentukan KJRI dengan LSM asal Swedia, Humana Borneo Aid. Andi Saputra/detikcom.
Gedung SD Terbuka di Sapi 2, Sandakan, Sabah,Malaysia. Andi Saputra/detikcom.
Dalam satu kelas terdapat dua guru yang mengajar. Satu guru dari program CLC sudah tentu mengajar kurikulum Indonesia dengan bahasa Indonesia baku sedangkan satu guru dari program Humana Borneo Aid mengajar anak TKI dengan kurikulum Sekolah Kerajaan Malaysia dengan gaya Melayu Malaysia. Andi Saputra/detikcom.
Untuk pendidikan non formal, saat ini ada 3.276 anak yang sekolah di sekolah dasar CLC, sementara yang sekolah di LC Humana Borneo Aid ada 7.796 siswa. Andi Saputra/detikcom.
Bus sekolah mengantarkan anak-anak ke mess. Mereka anak-anak TKI yang telah hidup turun temurun di tengah hutan sawit. Andi Saputra/detikcom.
Dari sekitar 52 ribu anak TKI yang berusia antara 6 hingga 12 tahun, baru sekitar 12 ribuan yang sudah diikutsertakan dalam program Community Learning Centre (CLC)) bentukan KJRI dengan LSM asal Swedia, Humana Borneo Aid. Andi Saputra/detikcom.