Hari Suwandi mengecat tubuhnya berwarna abu-abu lumpur dan nangkring di papan nama Wisma Bakrie. Aksinya didiamkan aparat kepolisian meski satpam gedung terlihat tegang.
Sebelum ke Wisma Bakrie, Hari sempat beraksi pula di DPR dan depan Istana Merdeka. Tuntutannya sama, yakni penyelesaian ganti rugi lumpur panas Lapindo.
"Mereka kan mau mencalonkan diri, selesaikan dulu semua permasalahan sebelum mencalonkan diri jadi presiden, agar menjadi calon presiden yang bersih," kata Hari.
Hari berjalan kaki sejauh 827 km dari Porong Sidoarjo menuju Jakarta selama 25 hari. Ia meminta pemerintah memaksa Lapindo menyelesaikan kewajibannya.
Aksi ini cukup membuat pekerja kantor di sekitar Wisma Bakrie yang melintas tertarik melihat.
Ia berjalan kaki seorang diri ke Wisma Bakrie, Jl Rasuna Said, Jakarta.
Hari menolak aksinya ini disebut mencari sensasi murahan.