Target belanja konstruksi tahun ini akan dilaksanakan oleh pemerintah sebesar Rp 125-150 triliun dan oleh kontraktor swasta dengan nilai yang sama. Sedangkan realisasi belanja konstruksi tahun lalu hanya mencapai Rp 215 triliun.
Beberapa proyek yang akan mendominasi dalam menopang nilai kapitalisasi konstruksi adalah proyek pembangunan properti, seperti hotel, perumahan, dan perkantoran.
Selain itu ada juga pembangunan infrastruktur jalan, pelebaran bandara, pelabuhan, dan kelistrikan.
Untuk mencapai target belanja konstruksi itu, diperlukan juga upaya meningkatkan kapasitas kontraktor nasional. Sebab, saat ini mayoritas kontraktor nasional masih berkategori kontraktor kecil. Dari total 182.800 kontraktor, sebesar 88 persen (160.026) masuk kualifikasi kecil, 12 persen (21.032) masuk kualifikasi kontraktor menengah, dan hanya 1 persen (1.742) yang tergolong kontraktor besar.