Dalam aksinya, warga membawa keranda mayat dan bendera kuning.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes karena tidak adanya jalan pengganti, dari jalan utama ke pemukiman yang ditutup akibat pembangunan tol JORR W2.
Warga membakar keranda mayat di lokasi pembangunan tol.
Selama ini warga hanya dapat mengakses gang berukuran kecil untuk dapat keluar ke Jl Meruya Utara. Sedangkan warga yang memiliki kendaraan roda empat atau lebih, terpaksa berputar cukup jauh.
Warga datang ke lokasi pembangunan tol dengan menggunakan truk.
Warga membongkar pagar pembatas yang menutupi jalan.