Hutan Rusak, Menu Wajib Susuri Perbatasan

Saat detikFoto menyisir perjalanan darat tidak kurang 600 km dari Pontianak-Sintang-Merakai-Perbatasan, pekan lalu, hanya sebagian kecil hutan yang masih tersisa. Terlihat anak-anak dan ibu-ibu mandi dan mencuci di sisa-sisa sungai yang keruh dan mengering.
Bukit dipotong untuk diambil bebatuan. Sebelumnya, menurut warga setempat, bukit-bukit ini ditumbuhi pohon hutan yang alami.
Sebuah kendaraan melintasi jalanan perbatasan yang masih dari tanah dan berubah jadi lumpur saat hujan. Dibelakangnya, bentang alam hutan rusak menjadi menu wajib saat menyusuri perbatasan Indonesia-Serawak.
Hutan dibabat, tanah dibiarkan kosong dan menganggur. Menurut warga setempat, tanah ini menunggu musim tanam untuk kelapa sawit, karet atau lada.
Hutan yang rusak dengan latarbelakang kebun kelapa sawit sudah menggantikan. Menurut aktivis lingkungan Greenpeace, kelapa sawit di lahan gambut seperti di Kalimantan mendorong pemanasan global paling signifikan.
Anak-anak mandi dan bermain di sisa sungai yang sudah keruh dan mulai mengering. Menurut warga setempat, saat hutan masih bagus, sungai masih melimpah dengan ikan yang bersliweran.
Salah satu sungai yang rusak karena hutannya di rusak. Apa yang disuarakan para aktivis lingkungan bukan isapan jempol.
Sepanjang mata memandang inilah yang terlihat. Hutan Kalimantan yang dibanggakan menjadi paru-paru dunia pada titik paling kritis.
Saat detikFoto menyisir perjalanan darat tidak kurang 600 km dari Pontianak-Sintang-Merakai-Perbatasan, pekan lalu, hanya sebagian kecil hutan yang masih tersisa. Terlihat anak-anak dan ibu-ibu mandi dan mencuci di sisa-sisa sungai yang keruh dan mengering.
Bukit dipotong untuk diambil bebatuan. Sebelumnya, menurut warga setempat, bukit-bukit ini ditumbuhi pohon hutan yang alami.
Sebuah kendaraan melintasi jalanan perbatasan yang masih dari tanah dan berubah jadi lumpur saat hujan. Dibelakangnya, bentang alam hutan rusak menjadi menu wajib saat menyusuri perbatasan Indonesia-Serawak.
Hutan dibabat, tanah dibiarkan kosong dan menganggur. Menurut warga setempat, tanah ini menunggu musim tanam untuk kelapa sawit, karet atau lada.
Hutan yang rusak dengan latarbelakang kebun kelapa sawit sudah menggantikan. Menurut aktivis lingkungan Greenpeace, kelapa sawit di lahan gambut seperti di Kalimantan mendorong pemanasan global paling signifikan.
Anak-anak mandi dan bermain di sisa sungai yang sudah keruh dan mulai mengering. Menurut warga setempat, saat hutan masih bagus, sungai masih melimpah dengan ikan yang bersliweran.
Salah satu sungai yang rusak karena hutannya di rusak. Apa yang disuarakan para aktivis lingkungan bukan isapan jempol.
Sepanjang mata memandang inilah yang terlihat. Hutan Kalimantan yang dibanggakan menjadi paru-paru dunia pada titik paling kritis.