Sempat ada ribut-ribut kecil dalam acara penandatanganan nota kesepahaman 2 raja Solo di DPR yang telah berdamai menjadi 'dwitunggal' hala ini karena salah satu kerabat dari 2 raja Solo itu tidak diperkenankan masuk. Ramses/detikcom.
Tampak saat itu salah satu raja Solo, Pakubuwono XIII Hangabehi terlihat pucat dan dipapah jalannya dari ruang tunggu VIP ke dalam gedung Nusantara IV di Gedung DPR/MPR, Senayan. Ramses/detikcom.
(Kanan-kiri) Pakubuwono XIII Tedjowulan, Ketua DPR Marzuki Alie, Pakubuwono XIII Hangabehi dan Walikota Solo Joko Widodo hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman 2 raja Solo. Ramses/detikcom.
Penekenan MoU Pakubuwono XIII Hangabehi dan Pakubuwono XIII Tedjowulan yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan petinggi Golkar Akbar Tandjung berjalan lancar. Ramses/detikcom.
Konflik internal Keraton Surakarta terjadi pasca Paku Buwono XII mangkat pada tahun 2004, tanpa meninggalkan permaisuri dan putra mahkota. Sebagian pihak mendukung pengangkatan putra tertua, KGPH Hangabehi sebagai pengganti, sedangkan sebagian besar lainnya mendukung putra kelima, KGPH Tedjowulan, sebagai pengganti. Ramses/detikcom.
Pada 10 Mei 2012, Tedjowulan - seorang bangsawan berpangkat kolonel TNI AD - menyatakan bersedia melepas gelarnya dengan alasan demi kebaikan keraton dan mendukung upaya pemerintah merukunkan kedua pihak. Dia akan bergabung pada kakaknya, Paku Buwono XIII Hangabehi untuk bersama-sama mengelola keraton sebagai pusat kebudayaan. Ramses/detikcom.