Dalam aksinya mahasiswa membakar ban bekas persis di depan pintu masuk kantor Kejati Sulsel, Selasa (15/5/2012).
Mahasiswa asal kota Pare-pare menuntut transparansi penanganan kasus korupsi pengiriman mobil damkar yang merupakan bantuan dari Jepang.
Perwakilan Kejati Sulsel, Chairul Saleh, menemui para demonstran di halaman kantornya.
Selain dari mahasiswa Pare-pare, ada juga mahasiswa asal Kab. Gowa yang menuntut pengusutan korupsi Bantuan Sosial yang diduga melibatkan pejabat-pejabat tinggi di Sulsel, yang merugikan APBD senilai Rp 8,8 Milyar pada tahun 2008 lalu.