Novel ini menggambarkan kembali betapa perempuan dalam masa konflik seringkali menjadi korban berlapis.
Novel sejarah "Istana Jiwa", mengungkapkan era Orde Baru, yang penuh penistaan terhadap perempuan-perempuan, istri dan anak-anak yang juga menjadi korban penguasa.
Putu Oka, menjelaskan tentang isi "Istana Jiwa". Buku ini berisikan tentang perempuan yang selalu menjadi korban kekerasan, politik dan sastra.
Menulis untuk terus mengingat dan melawan lupa, dan semangat mengajarkan anak bangsa tentang pengalaman kekerasan yang dialami perempuan menjadi kekuatan yang mendorong Putu Oka melahirkan karya demi karya sejak 1963.
