Walahar, Bendungan Peninggalan Belanda di Karawang

Bendungan Walahar yang terletak di Desa Wlahar Kecamata Ciampel, Karawang, Jawa Barat, ini digunakan sejak tanggal 30 November 1925, yang dibangun pada masa penjajahan Belanda.
Banyak warga setempat yang memanfaatkan air bersih yang berada di bendungan di Desa Walahar, Karawang, jawa Barat. Tampak seseorang warga mencuci motornya.
Bendungan yang membagi air Sungai Citarum ini difungsikan untuk mengatur debit dan sirkulasi air dalam mengairi areal pesawahan di Karawang seluas 87. 507 ha.
Selain untuk mengairi sawah, bendungan ini juga berfungsi sebagai penahan air ketika daerah Karawang bagian utara dilanda banjir di musim penghujan.
Bendungan ini juga menjadi tempat bersejarah yang menarik untuk dipelajari dan diteliti, serta menjadi area wisata bagi warga baik dalam maupun dari luar Karawang.
Sebuah jembatan yang melintasi Bendungan Walahar merupakan akses penghubung warga sekitar.
Sebagai tempat bersejarah, Bendungan Walahar adalah saksi dari bergesernya peradaban sungai khususnya di Karawang. Setidaknya, Belanda yang terkenal memiliki keunggulan dalam sistem pengairan mempelopori dibuatnya bendungan ini dengan memaksimalkan Sungai Citarum dan membaginya ke dalam anak sungai yang disebar ke penjuru Karawang.
Bendungan Walahar yang terletak di Desa Wlahar Kecamata Ciampel, Karawang, Jawa Barat, ini digunakan sejak tanggal 30 November 1925, yang dibangun pada masa penjajahan Belanda.
Banyak warga setempat yang memanfaatkan air bersih yang berada di bendungan di Desa Walahar, Karawang, jawa Barat. Tampak seseorang warga mencuci motornya.
Bendungan yang membagi air Sungai Citarum ini difungsikan untuk mengatur debit dan sirkulasi air dalam mengairi areal pesawahan di Karawang seluas 87. 507 ha.
Selain untuk mengairi sawah, bendungan ini juga berfungsi sebagai penahan air ketika daerah Karawang bagian utara dilanda banjir di musim penghujan.
Bendungan ini juga menjadi tempat bersejarah yang menarik untuk dipelajari dan diteliti, serta menjadi area wisata bagi warga baik dalam maupun dari luar Karawang.
Sebuah jembatan yang melintasi Bendungan Walahar merupakan akses penghubung warga sekitar.
Sebagai tempat bersejarah, Bendungan Walahar adalah saksi dari bergesernya peradaban sungai khususnya di Karawang. Setidaknya, Belanda yang terkenal memiliki keunggulan dalam sistem pengairan mempelopori dibuatnya bendungan ini dengan memaksimalkan Sungai Citarum dan membaginya ke dalam anak sungai yang disebar ke penjuru Karawang.